9 Karakter Kartun Penyandang Disabilitas yang Jarang Diketahui

KamiBijak.com, Hiburan - Kartun adalah hiburan yang disukai berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, tahukah kamu bahwa beberapa karakter kartun ternyata merupakan penyandang disabilitas?

Meski memiliki keterbatasan, tokoh-tokoh ini tetap digambarkan sebagai karakter yang kuat dan inspiratif. Misalnya, Toph mampu mengembangkan teknik pengendalian tanah unik meskipun disabilitas netra, Nemo tetap berani berpetualang dengan sirip kecilnya, dan Nussa aktif berolahraga meskipun menggunakan kaki palsu. Artikel ini akan membahas sembilan karakter kartun dengan berbagai jenis disabilitas dan bagaimana mereka merepresentasikan keberagaman dalam dunia animasi.

1. Patrick Star (SpongeBob SquarePants) – Disabilitas intelektual

Sahabat karib SpongeBob ini sering digambarkan sebagai sosok yang polos dan ceroboh. Karakteristiknya yang mudah lupa, sulit memahami sesuatu, dan kurang mampu memecahkan masalah mengarah pada kategori disabilitas intelektual, yaitu kondisi keterbatasan perkembangan intelektual yang mempengaruhi cara berpikir dan berkomunikasi.

2. Nobita (Doraemon) – Kesulitan Belajar (Disleksia, Disgrafia, Diskalkulia)

Pinterest/Elysia_annyeong 

Nobita sering kesulitan dalam belajar dan mendapatkan nilai buruk di sekolah. Hal ini menunjukkan tanda-tanda disleksia (kesulitan membaca dan menulis), disgrafia (kesulitan mengekspresikan pikiran dalam tulisan), dan diskalkulia (kesulitan memahami konsep matematika).

3. Ijat (Upin & Ipin) – Speech Delayed

Pinterest/bisr64170

Ijat jarang berbicara dan lebih banyak menggunakan gerakan tangan, yang mengindikasikan keterlambatan bicara (speech delayed) dan masalah komunikasi. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi hambatan komunikasi yang lebih kompleks.

4. Angelica (Rugrats) – Skizofrenia

Teori populer yang banyak dibahas di forum daring seperti Reddit menyebutkan bahwa Angelica mengalami skizofrenia, di mana ia menciptakan dunia imajinasi yang penuh dengan karakter yang sebenarnya tidak ada. Namun, teori ini bersifat spekulatif dan belum dikonfirmasi oleh pembuat serial.

5. Dory (Finding Dory) – ADHD & ADD

Pinterest/laagus97

Ikan biru yang ceria ini sering mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu dan sulit fokus pada satu hal dalam waktu lama. Ini mengindikasikan Attention Deficit Disorder (ADD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

6. Nemo (Finding Nemo) – Disabilitas Daksa 

facoartes.blogspot.com

Nemo lahir dengan sirip yang lebih kecil dari yang lain, yang membatasi geraknya di dalam air. Ini mencerminkan disabilitas daksa, yaitu gangguan fisik yang mempengaruhi kemampuan gerak seseorang.

7. Nussa (Nussa & Rara) – Disabilitas Daksa (Pengguna Kaki Palsu)

Pinterest/inspirasicoffee

Dalam serial animasi Indonesia ini, Nussa menggunakan kaki palsu akibat kondisi bawaan. Karakternya mengajarkan bahwa penyandang disabilitas juga dapat beraktivitas seperti anak-anak lainnya.

8. Teo (Avatar: The Last Airbender) – Pengguna Kursi Roda

atla-lore-archive.tumblr.com

Teo kehilangan kemampuan berjalan akibat kecelakaan, namun tetap aktif berpetualang dengan menggunakan kursi roda yang dimodifikasi agar bisa terbang.

9. Toph (Avatar: The Last Airbender) – Disabilitas Netra

en.wikipedia.org

Sebagai seorang disabilitas netra, Toph justru memiliki kemampuan luar biasa dalam pengendalian tanah. Ia bahkan menjadi guru bagi Aang dalam menguasai teknik tersebut.

Kesimpulan

Tokoh-tokoh ini menunjukkan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk menjadi kuat, cerdas, dan inspiratif. Representasi karakter dengan disabilitas dalam animasi membantu mengubah persepsi masyarakat tentang kemampuan dan potensi penyandang disabilitas. Dengan menampilkan karakter yang berdaya, mandiri, dan tetap memiliki peran penting dalam cerita, animasi dapat memberikan pemahaman yang lebih inklusif dan mengurangi stigma terhadap disabilitas. (Restu)

Sumber: popmama.com