Adhyaksa Charity Run 2025: Ribuan Pelari Bersatu dalam Semangat Inklusi

KamiBijak.com, Infosiana - Medan, Pada 23 Februari 2025, Lanut Soewondo, Suka Damai, Polonia Medan, berhasil menyelenggarakan Adhyaksa Charity Run 2025. Acara ini menarik 2.000 peserta, termasuk 45 pelari penyandang disabilitas yang berada dalam perawatan Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Sumatera Utara.

Bersemangat sepenuhnya dan penuh kesenangan

Acara dimulai pada pukul 6 pagi (WIB) dan didukung oleh berbagai sektor. Reda Manthovani, Wakil Jaksa Agung, menekankan bahwa semua orang dapat berpartisipasi dalam olahraga, termasuk penyandang disabilitas. “Ini untuk membuat kita semua menyadari bahwa semua orang bisa berpartisipasi dalam olahraga,” kata Reda. Ia menambahkan bahwa telah ada acara seperti ini di masa lalu, tetapi tahun ini jauh lebih baik. Dalam semangat acara, Reda juga menyatakan bahwa Adhyaksa Charity Run mendatang akan diselenggarakan di Bali pada 27 April 2025, dan akan berskala internasional.

Jalur Lari yang Aman dan Nyaman

Dodi Kurniawan berpikir program ini sangat membantu karena juga mencakup pelari yang memiliki tantangan fisik. “Untuk teman-teman saya yang berkebutuhan khusus, jaraknya adalah 2 kilometer. Untuk teman-teman saya yang tidak berkebutuhan khusus, jaraknya adalah 5 kilometer. Saya bilang ini baik karena mereka memiliki kesempatan. Mereka juga diberi kesempatan,” kata Dodi. Ia juga menyebutkan bahwa jalur lari nyaman karena terletak di bandara Polonia lama di mana tidak ada lalu lintas kendaraan.

Kita lari sejauh 5 kilometer, lengkap dengan udara yang segar. Sehat sekali di acara ini. "Tambahnya."

Pertemuan Sosial dan Olahraga

Di awal bulan Ramadan, masyarakat kota Medan menggunakan acara ini untuk tidak hanya berolahraga tetapi juga untuk berkumpul sosial atau silahturahmi.

“Saya juga, selain berolahraga bisa ketemu dengan sahabat-sahabat untuk buka silaturahmi,” kata peserta kegiatan lain.

Dalam suasana penuh semangat dan dukungan dari berbagai pihak, Adhyaksa Charity Run 2025 mengajak masyarakat untuk membuktikan bahwa olahraga merupakan sarana inklusi bagi semua orang. (Restu)

Sumber: analisadaily.com