Ahmad Junaidi, Sosok Disabilitas yang Bantu Mengatur Lalu Lintas agar Berjalan Lancar
Ahmad Junaidi, relawan pengatur lalu lintas ternyata seorang disabilitas yang penuh semangat.
Kamibijak.com, Flash – Meski memiliki risiko terhadap pekerjaannya, Ahmad Junaidi, seorang disabilitas tetap semangat menjalani pekerjaannya sebagai relawan pengatur lalu lintas. Ia sendiri menjadi pengatur lalu lintas di Jalan Ciledug Raya, Tangerang, Banten.
Walapun dirinya memiliki keterbatasan fisik, Junaidi merupakan seorang yang jujur, bertanggung jawab, bersemangat, dan pandai mengatur lalu lintas, hal tersebut diungkap oleh sang istri tercinta, yakni Sukini.
Melihat aksi Junaidi, pihak kepolisian pun memberikan apresiasi khusus kepada Junaidi seperti kursi roda dan perlengkapan lainnya, untuk mengatur lalu lintas. Berkat semangat yang dimilikinya, Ia sampai dicari oleh banyak orang dan tampil di layar televisi.
Sang istri juga, Sukini, mengungkap awal mula dirinya bertemu dengan Junaidi yang akhirnya menjadi suaminya tersebut.
“Waktu kita perkenalan pertama itu, saya ketemunya di apotik toko obat. Waktu itu saya disuruh beli obat, pas saya kerja nginap, gitu. Trus, pak Dedinya lagi tugas parkir jaga toko di situ lagi duduk manis pake seragam polisi. Saya mau nyebrang susah sampe berdiri lama nungguin angkot belom bisa nyebrang, trus Pak Dedi turun dari tempak duduknya, jalan dengan ngerangkang sama bawa tongkat untuk nyetopin mobil gitu, trus saya disebrangin sampe saya naik angkot. Malah saya dikasih duit untuk jajan, tapi saya gak mau malah dibayarin angkotnya sama Pak Dedi,” ujarnya, pada saat wawancara bersama suara.com.
Setelah kejadian itu, mereka menjadi sepasang suami istri. Banyak warga dan saudara Junaidi yang senang melihat mereka berduka menjadi suami istri. Keduanya juga mengaku ingin memiliki momongan, namun melihat usia keduanya yang sudah tidak lagi muda, menjadi salah satu faktor penghambat mereka.
Namun, keduanya juga memiliki harapan lain untuk bisa memiliki rumah sendiri. Karena keduanya tidak memiliki anak dan sudah tua, mereka berharap ketika sudah tidak bisa bekerja, mereka memiliki rumah sendiri. Sang Ibu juga, Usna (Ibu Junaidi), menerima dengan ikhlas kondisi anaknya dan berharap anaknya selalu bahagia. (MG/Alissa)
Sumber : cnnindonesia.com dan suara.com
Follow kami juga di sini: