KabarBijak

Akses Disabilitas jadi Sorotan Program Kerja Sama AS YSEALI dan ASEAN

Amerika sorot aksesibilitas disabilitas di YSEALI.

6,400  views

Kamibijak.com, Infosiana – Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) diluncurkan pada 2013 adalah sebuah program pemerintah AS untuk memperkuat kemitraan dengan para pemimpin di Asia Tenggara.

Melansir dari laman resmi U.S. Embassy and Consulates in Indonesia, YSEALI sendiri  memiliki tujuan untuk memperluas keterampilan masyarakat Asia Tenggara sebagai pemimpin sipil, ekonomi dan non-pemerintah yang efektif di wilayah Asia Tenggara.

Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk ASEAN bersama YSEALI menghadirkan acara bincang dengan tajuk "Institutionalizing Accessibility: Reforming from the Inside" untuk mengadvokasikan hak bagi para disabilitas.

Acara yang diselenggarakan pada Selasa, (14/02/2023) lalu tersebut mengundang Malta Gina Abercrombie-Winstanley sebagai Chief Diversity and Inclusion Officer for the Department of State, serta Yohannes Abraham, Dubes AS untuk ASEAN.

"Kita ingin menjadi agen perubahan. Kita ingin membuat dunia lebih baik," jelas Gina dalam pembukaan di @america, Pacific Place Mall, Jakarta.

"Tantangannya adalah, bagaimana membuat organisasi-organisasi untuk mengapresiasi setiap individu," lanjutnya.

Hal-hal kecil seperti ruang publik yang inklusif aksesnya mudah sangatlah penting bagi disabilitas.

"Kami (AS) berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia dan ASEAN untuk mempromosikan lebih banyak dialog seputar disabilitas,"ujar Yohannes, Dubes AS untuk ASEAN.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Rezki Achyana, founder sekaligus CEO Parakerja, sebuah organisasi dan pelatihan kerja untuk disabilitas.

"Tagline Parakerja adalah working for equality, karena kami ingin membuat lingkungan kerja yang adil untuk penyandang disabilitas," jelas Rezki.

Hamzi Omar, Presiden Asosiasi Tunanetra Nasional Brunei Darussalam atau Brunei Darussalam National Association of the Blind (BDNAB) juga memberikan suaranya.

"Di sini (BDNAB), kami ingin memastikan penyandang tunanetra mendapatkan persamaan hak dan kewajiban di segala aspek mulai dari pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan sosial," kata Hamzi.

BDNAB juga menggalang dana untuk pembangunan fasilitas guna menyediakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tunanetra. (MG/Disha)

Sumber: liputan6.com

 
Jangan lupa subscribe, komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   

Follow kami juga di sini: 

 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.