Aksi IWD 2023 di Bandung, Perlindungan, Inklusivitas, dan Aksesibilitas
Peringatan Hari Perempuan Internasional 2023 di Bandung, menyoal perlindungan, inklusivitas, dan aksesibilitas untuk perempuan.
Kamibijak.com, Infosiana – Menjelang peringatan Hari Perempuan Internasional, benarkah perempuan sudah dipandang setara di mata masyarakat?
Nyatanya, perempuan acapkali dikaitkan dengan sistem patriarki dan kapitalisme. Banyak di antaranya masih berjuang untuk melawan diskriminasi, kekerasan, dan stereotip.
Dikutip dari bandungbergerak.id, Aan Aminah, Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Militan (F-Sebumi) mengatakan dampak setelah pandemi dirasakan oleh buruh. Beberapa perusahaan banyak yang melakukan PHK.
Perusahaan menilai, khususnya bagi buruh perempuan yang memiliki banyak tuntutan terhadap perusahaan sehingga menjadi penghalang.
Pada peringatan International Women’s Day (IWD) 2023, Aan berharap suara dan tuntutan dari buruh perempuan, buruh pabrik, buruh tani, bisa didengarkan oleh pemerintah.
Selain isu di atas, persoalan mengenai transpuan juga masih rentan saat ini. Farah merupakan Srikandi Pasundan, mengungkapkan transpuan yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Di sisi lain, Reza membeberkan diskriminasi yang dialami oleh transpuan. Di lingkup kerja, mereka dibatasi untuk memanjangkan rambut dan berekspresi.
“Kita bisa berdaya, kita bisa berupaya, kitab isa melakukan hal-hal yang orang lain lakukan, bukan karena wujud kita yang begini,” ujarnya seperti dikutip dari bandungbergerak.id.
Persoalan lain yang diangkat bertepatan dengan IWD, yakni isu kekerasan seksual yang terjadi di kampus juga komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Sejumlah aksi yang dilakukan pada peringatan IWD 2023 di Bandung, mengangkat tema perlindungan, inklusivitas, dan aksesibilitas. Terdapat Juru Bahasa Isyarat yang dikemas dengan inklusif. (MG/Galuh)
Sumber: bandungbergerak.id
Follow kami juga di sini: