KabarBijak

Aplikasi Buatan Tim Mahasiswa “Teman Disabilitas” Dapat Terjemahkan Bahasa Isyarat

Tim mahasiswa bekerja sama membuat aplikasi TeDi untuk membantu Teman Tuli dan Teman Dengar bisa mudah berkomunikasi

3,701  views

KamiBijak.com, Infosiana – Dua mahasiswa dari Universitas Padjadjaran Bandung program studi Statistika Fakultas MIPA, menjadi tim dalam mengembangkan aplikasi “Teman Disabilitas” atau disingkat “TeDi”. 

Bentuk aplikasi aksesibilitas all-in-one pertama di Indonesia yang memiliki tujuan memudahkan kehidupan disabilitas.

Teman Disabilitas, Aplikasi Buatan Tim Mahasiswa untuk Terjemahkan Bahasa  Isyarat - Tekno Tempo.co

Dua mahasiswa itu adalah Najma dan Julio Fahcrel, yang adalah lulusan terbaik program bangkit Academy 2022 Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Najma dan Julio mengembangkan aplikasi bersama lulusan terbaik lainnya yaitu Pratama Azmi Atmajaya (Universitas telkom) , Sang Bintang Putera Alam (Politeknik Negeri Jember), Gilang Martadinata (Universitas Presiden), dan Hazlan Muhammad Qodri (UPN Veteran Yogyakarta).

Mereka mengembangkan aplikasi mobile pertama di Indonesia yang memiliki fitur lengkap untuk membantu tiga orang disabilitas yaitu: disabilitas netra dan Tuli. 

Proyek TeDi merupakan final capstone project yang diadakan Google Bangkit 2022. Proyek ini berhasil mengungguli 15 proyek terbaik setelah bersaing dengan 437 proyek yang masuk.

Atas kesuksesan ini, TeDi berhasil mendapatkan pendanaan dari Google dan Kemendikbudristek sebesar US$ 10 ribu untuk melanjutkan pengembangan aplikasi. Pembuatan aplikasi TeDi ini juga dibantu dan diarahkan sejumlah dosen Unpad yaitu Anindya Apriliyanti Pravitasari sebagai Ketua inkubasi, Rivani sebagai anggota inkubasi, dan Yusep Suparman sebagai anggota inkubasi.

Aplikasi ini menawarkan fitur “Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) Translator” untuk menerjemahkan bahasa isyarat, “Object Detection” untuk mendeteksi objek sekitar, “Currency Detection” untuk mendeteksi mata uang, dan “Text Detection” untuk membaca sebuah teks.

Ide dari pembuatan aplikasi TeDi berawal dari observasi tim dalam melihat kondisi inklusivitas di Indonesia. Najma dan tim melihat berbagai permasalahan di Indonesia yang terjadi karena keterbatasan komunikasi dengan kelompok disabilitas serta masih adanya diskriminasi terhadap disabilitas. 

“TeDi berharap dapat terus membantu orang-orang yang membutuhkan, khususnya penyandang disabilitas, agar dapat berkomunikasi dan melakukan kehidupan sehari-hari dengan lebih mudah,” kata Najma. (MG/Dicky)

Sumber: Tempo.co

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   
 
 

Terima kasih sudah menonton. Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.