Astronot Muslim Tidak Wajib Berpuasa saat Misi
Sultan Al Neyadi (41), merupakan astronot Muslim dari UEA. Saat menjalani misi luar angkasa, ia tidak diwajibkan untuk berpuasa.
KamiBijak.com, Hiburan – Apakah astronot berpuasa saat berada di luar angkasa? Tentu kamu penasaran ‘kan. Sultan Al Neyadi (41), astronot dari Uni Emirat Arab (UEA), sedang melakukan perjalanan dengan kecepatan 27.600 km/jam dan mengharuskan dirinya untuk berpuasa.
Al Neyadi, melakukan misi luar angkasa selama enam bulan. Selama perjalanan tersebut, ia tergolong sebagai musafir sehingga diberi keringanan untuk tidak menunaikan ibadah puasa.
Apabila ia ingin berpuasa, dapat mengikuti Greenwich Mean Time (GMT) atau zona waktu resmi stasiun luar angkasa. Astronaut juga bisa mengikuti waktu salat di Makkah.
Al Neyadi akan menjadi astronot pertama dari UEA yang menyelesaikan misi tinggal di luar angkasa dengan jangka waktu yang lama.
Sebelum melakukan perjalanan, ia mengungkapkan enam bulan misi luar angkasa merupakan waktu yang lama. Karena, ia melakukan perjalanan jarak jauh sebagai astronot, Al Neyadi bisa dikategorikan sebagai musafir.
Terlebih lagi, tidak wajib untuk menjalankan apabila sakit. Segala hal yang dapat membahayakan misi dan anggota kru, mereka diperbolehkan untuk makan.
“Kami benar-benar diizinkan untuk makan makanan yang cukup untuk mencegah eskalasi kekurangan makanan atau nutrisi,” ujarnya seperti dikutip dari merahputih.com.
Sumber: merahputih.com