KabarBijak

Belajar Menjadi Jurnalis Inklusif yang Mengangkat Isu Disabilitas Bersama British Council

Bagaimana menjadi media dan jurnalis yang ramah terhadap penyandang disabilitas.

4,215  views

Kamibijak.com, infosiana - British Council menyelenggarakan webinar yang membicarakan tentang sebuah lokakarya jurnalistik dan berkolaborasi dengan Disability Arts Online, Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan KamiBijak. 

Webinar yang diselenggarakan pada Selasa 29 Juni 2021 ini menghadirkan berbagai pembicara dari latar belakang yang berbeda seperti Colin Hambrook serta Joe Turnbull dan sebanyak 17 partisipan mengikuti webinar ini. Pada webinar ini menjelaskan tentang bagaimana peliputan berbasis proposal untuk mendukung proses produksi liputan yang mengangkat isu inklusivitas dan disabilitas.

Writing for Inclusion adalah program lokakarya online yang ditargetkan kepada dua jurnalis asal Indonesia Jurnalis aktif, baik disabilitas maupun non-disabilitas dan jurnalis pemula disabilitas atau penulis disabilitas di berbagai jenjang karir.
Pada webinar terbut banyak partisipan yang menceritakan pengalamannya, salah satu nya Ika, Ika menceritakan pengalamannya saat mewawancarai seorang narasumber yang mempunyai kekurangan dan sudah open minded tetapi ia menceritakan disability nya, dan ia juga menceritakan perjalanan nya secara terbuka. “Kemarin saya mewawancarai dia melalui google meet, saya tidak menyangka kalau dia sangat open minded dan selalu mengungkapkan kekurangannya, kan seperti yang kita tahu kalau tidak semua orang yang memiliki kekurangan tersebut bisa terbuka saat diwawancara”, ungkap Ika. 

Joe Turnbull juga menjelaskan bahwa tidak semua konten digital yang ada di sosial media saat ini ramah terhadap disabilitas termasuk untuk konten foto yang beredar. Melalui kutipan yang ia ambil dari fotografer Christianto Harsadi mengatakan.
“Kalau gambar seperti desain, foto, lukisan, dan lain-lain di media sosial apakah difabel netra bisa tahu deskripsi gambar? tentu tidak karena masalah fitur di ponsel yang dimilikinya”, ungkap Joe. 

Sebagai jurnalis yang ingin meliput tentang seseorang penyandang disabilitas kita harus menghindari agar seseorang tersebut tidak menjadi objek atau sebagai beban atau sebagai objek yang diperolok olokan dan jangan menceritakan orang tersebut terkait dengan kondisi medis nya. jangan sampai hal ini merendahkan mereka. (LINA/MG)

Sumber: Liputan daring Webinar British Council by ZOOM Selasa 29 Juni 2021
#KabarBijak
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara
 

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel

Follow kami juga di sini: 

Website: http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook 

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.

========================
Tag: british council,jurnalis inklusif,disabilitas,isu disabilitas,pemberitaan disabilitas,pedoman pemberitaan disabilitas,pelatihan jurnalistik,pelatihan jurnalistik disabilitas,jurnalistik inklusif,media ramah disabilitas,kamibijak,kamibijak.com