BijakFun

Berani Mimpi ke Inggris Meski dengan Keterbatasan Fisik, Fina Jadi Inspirasi

Kisah inspiratif Fina ke Inggris meski dengan keterbatasan fisik, buktikan mimpi besar tidak mengenal batas.

1,199  views

KamiBijak.com, Hiburan - Fina Zakiyatun Nufus tidak membiarkan keterbatasan fisik menjadi hambatan dalam mengejar mimpinya. Meski harus menggunakan kursi roda, ia berhasil meraih beasiswa dan berangkat ke Inggris untuk melanjutkan studi. Dengan IPK 3,95 dan keberhasilan mendapatkan beasiswa LPDP, Fina membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi impian besar. Bagaimana kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang? Simak cerita lengkapnya berikut ini.

Perjalanan Pendidikan Fina yang Menginspirasi

Fina Zakiyatun Nufus, seorang alumni Universitas Negeri Malang (UM), menunjukkan bahwa tidak ada keterbatasan yang dapat menghentikan seseorang untuk bermimpi besar. Meski harus menggunakan kursi roda dalam kesehariannya, Fina berhasil mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan melanjutkan pendidikan ke University of Sheffield, Inggris. Kisah inspiratifnya menggugah semangat, tidak hanya bagi penyandang disabilitas, tetapi juga bagi semua orang yang ingin mengejar impian tanpa batas.

Perjalanan Pendidikan Fina yang Penuh Perjuangan

Saat menempuh pendidikan S1 di Universitas Negeri Malang, Fina menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah. Fasilitas kampus yang belum sepenuhnya ramah disabilitas membuatnya harus berusaha lebih keras. Terkadang, ia harus meminta kelas dipindah ke lantai bawah agar bisa lebih mudah diakses dengan kursi roda. Meski begitu, ia tidak pernah menyerah. Dengan kerja keras dan tekad yang besar, Fina berhasil lulus dari UM dengan IPK 3,95, sebuah pencapaian luar biasa yang menunjukkan dedikasinya terhadap pendidikan. Dedikasi ini terinspirasi dari keyakinannya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang yang lebih besar, dan ia ingin membuktikan bahwa siapa pun, termasuk penyandang disabilitas, dapat mencapai prestasi tinggi.

Menggapai Impian di Tengah Pandemi

Perjalanan Fina menuju Inggris dimulai pada masa sulit, yaitu di tengah pandemi Covid-19. Alih-alih menyerah, ia justru memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari belajar untuk tes TOEFL, menulis esai, hingga mengurus aplikasi beasiswa. Fina melamar ke empat universitas internasional sebelum akhirnya memilih University of Sheffield karena program jurusan Language and Education yang sangat sesuai dengan minatnya.

Fokus pada Pendidikan yang Inklusif

Di University of Sheffield, Fina mendalami bidang pendidikan bahasa yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Ia percaya bahwa pendidikan yang inklusif di Indonesia dapat membuka peluang lebih besar bagi penyandang disabilitas, misalnya dengan memberikan akses yang lebih baik ke fasilitas pendidikan dan program yang mendukung kebutuhan khusus. Dengan begitu, anak-anak disabilitas di Indonesia dapat merasakan pengalaman belajar yang lebih setara dan berdaya saing. Baginya, pendidikan yang inklusif adalah langkah penting untuk memastikan bahwa semua orang, tanpa terkecuali, memiliki akses yang sama terhadap ilmu pengetahuan. Setelah menyelesaikan studinya, Fina bercita-cita menjadi dosen Bahasa Inggris dan menulis artikel tentang aksesibilitas di Indonesia, untuk membantu mewujudkan pendidikan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.

Dukungan Keluarga dan Tekad yang Tak Pernah Padam

Fina tidak berjuang sendirian. Ia mendapat dukungan penuh dari keluarganya, khususnya sang ibu yang selalu memberikan dorongan moral. Sang ibu sering kali bangun lebih awal untuk membantu Fina mempersiapkan diri sebelum pergi ke kampus, memastikan bahwa Fina selalu merasa didukung. Selain itu, para dosen dan teman-teman di kampus juga menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya. Dorongan dan kepercayaan dari orang-orang terdekat menjadi kekuatan besar bagi Fina untuk terus melangkah dan menghadapi setiap tantangan dengan keberanian.

Menginspirasi untuk Terus Bermimpi

"Jangan takut untuk bermimpi, karena yang membatasi kita hanyalah ketakutan dan kurangnya rasa percaya diri." Kisah Fina Zakiyatun Nufus menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang mungkin merasa terbatas oleh kondisi fisik atau situasi lainnya. Fina membuktikan bahwa dengan kerja keras, tekad, dan dukungan dari orang-orang yang peduli, tidak ada mimpi yang mustahil untuk diwujudkan.

Kesimpulan

Kisah Fina adalah bukti bahwa keterbatasan fisik tidak boleh menghalangi kita untuk mengejar mimpi. Semangatnya yang pantang menyerah, didukung dengan kerja keras dan bantuan orang-orang terdekat, membuat Fina berhasil mencapai impian besarnya. Kisah ini menginspirasi kita semua untuk tidak pernah takut bermimpi, karena dengan tekad dan usaha, tidak ada yang mustahil. Bagikan kisah Fina kepada orang-orang di sekitar Anda dan teruslah bersemangat untuk mengejar mimpi Anda. (Restu)

Sumber: zonaliterasi.id

Saksikan video lebih lanjut di YouTube