BijakFun

Buktikan Down Syndrome Bisa Bekerja, Kakak Beradik Kompak Membuat Bisnis Sabun

Bisnis membuat sabun ini mereka tekuni sejak pandemi Covid-19.

3,181  views

KamiBijak.com, Hiburan – Simon Vanderloo seorang down syndrome, bersama kakak perempuannya Caroline Short membuat bisnis sabun buatan tangan yang diberi nama Simon’s Soapbox. Ide bisnis ini rutin mereka lakukan bersama sejak awal pandemi.

“Kami mulai membuat sabun selama Covid-19 ketika Simon dan saya memiliki sedikit waktu luang ekstra," ujar Short.

Simon Vanderloo berusia 28 tahun dan hidup dengan down syndrome, yang secara alami terjadi ketika seseorang memiliki salinan ekstra kromosom 21 penuh atau sebagian.

"Kami belajar bagaimana membuatnya bersama dan segera menyadari bahwa Simon sangat ahli dalam hal itu,” lanjut Short.

Short selalu percaya kepada potensinya dan sering bertanya-tanya bagaimana rasanya memulai bisnis dengan hal ini.

"Ketika saya menemukan bahwa membuat sabun adalah kegiatan yang baik untuk kami berdua, saya berpikir, 'Mengapa kita tidak mencoba membuat sesuatu yang lebih besar dengan itu?” kata Short.

Simon yang juga ingin berbuat lebih banyak sehingga kakak beradik ini menciptakan sebuah perusahaan bernama Simon’s Soapbox.

Ide di balik nama tersebut adalah ingin membuktikan bahwa bisnis ini menjadi platform yang digunakan Simon untuk menunjukkan dan membagikan kemampuan yang dimiliki.

"Sejak awal saya ingin menjadikan Simon sebagai pusat dari bisnis kami. Bisnis ini hampir seperti suara Simon, berusaha untuk menjadi kreatif dan menunjukkan kepada orang-orang cara mendengar yang berbeda dari Simon dan menunjukkan semua yang dapat kami lakukan bersama," katanya.

Kakak beradik ini tidak hanya mulai memproduksi sabun dalam jumlah besar berdua, tetapi mereka juga mendesain kemasan mereka sendiri dan mengamankan situs web untuk e-commerce.

Short mengatakan bahwa bisnisnya yang dibangun bersama Simon membuat adik laki-lakinya tersebut mendapatkan penghasilan dan tujuan baru. Ia juga percaya bahwa mereka membantu memicu para disabilitas down syndrome lainnya agar dapat berkembang dan berusaha untuk bekerja.

"Banyak orang menganggap akomodasi di tempat kerja sangat menantang dan memerlukan banyak usaha, tetapi dengan sedikit rasa ingin tahu, pekerjaan belajar dan mendengarkan dapat dengan mudah diubah dan diakses,” ujarnya.

Dengan bantuan saudara perempuannya, Simon sering menjual sabun di pasar petani dan pameran kerajinan di Metro Vancouver. Selain mempromosikan produknya, ia menggunakan kesempatan untuk memotivasi para down syndrome dan mendobrak stereotip terhadap para down syndrome.

Short mengatakan ketika pelanggan berbicara dengan saudara laki-lakinya, yang dikenal dapat meringankan suasana hati dengan lelucon yang lembut, membuat para pelanggan berpikir secara berbeda mengenai asumsi tentang down syndrome.

Mengenai fokus perusahaan ke depan, baik Short maupun Vanderloo berharap dapat mengembangkan bisnis mereka dan dapat mempekerjakan orang lain yang sedang membutuhkan pekerjaan. (MG/Nadia)

Sumber: Liputan6.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   

Follow kami juga di sini: 

 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.