Catat! New Normal bukan Kehidupan Normal Sesungguhnya
Ketika sudah memasuki era kenormalan yang sudah dilakukan setiap daerah, instruksi-instruksi juga perlu diperhatikan oleh masyarakat.
Kamibijak.com, Infosiana – Juru Bicara Pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menghimbau masyarakat untuk tidak salah mengartikan era normal baru atau new normal. Pemerintah tidak mengharapkan era new normal disikapi dengan tindakan yang berlebihan, seolah pandemi covid-19 berakhir.
"Ini bukan sebuah euphoria, bebas untuk melakukan apapun. Bebas untuk bertindak apa pun, bebas untuk siapa pun dengan mengabaikan protokol kesehatan," kata Yurianto dalam konferensi pers yang berlangsung di Graha BNPB, di Jakarta, Selasa (2/5).
Yurianto berpesan agar masyarakat dapat menghilangkan kebiasaan lama sebelum adanya covid-19 dan menggantikannya dengan kebiasaan baru. Ia pun menekankan pentingnya peran keluarga di era new normal.
"Adaptasi kebiasaan baru ini mutlak harus kita jalankan, basis perubahan ini tentunya melalui edukasi yang terus-menerus oleh keluarga. Kita sangat berharap peran keluarga dalam perubahan adaptasi kebiasaan baru ini," tuturnya.
Ketika sudah memasuki era kenormalan yang sudah dilakukan setiap daerah, instruksi-instruksi juga perlu diperhatikan oleh masyarakat. Kondisi ini juga berkaitan dengan kembalinya aktivitas produktif yang bertujuan untuk mempertahankan kinerja keseluruhan nasional.
Kondisi tersebut pada akhirnya memaksa masyarakat untuk mematuhi segala anjuran kesehatan yang ada. Yuri pun kembali menekankan bahwa era new normal tidak untuk disikapi secara euforia.
"Ini bukan sebuah euforia yang kemudian diekspresikan dengan merasa bebas. Bebas untuk melakukan apa pun," tegasnya.
"Kami minta para keluarga betul-betul melindungi seluruh anggota keluarganya apabila kemudian ada beberapa pusat pembelanjaan yang sudah dibuka,” tambah Yuri.
Pemerintah pun tidak memungkiri adanya kemungkinan masyarakat tetap melakukan kebiasaan seperti sebelum terjadi wabah virus corona. Yurianto juga berpesan agar masyarakat tidak membawa orang tua yang rentan akan virus Covid-19 ke tempat-tempat perbelanjaan. Khususnya bagi orang tua yang memiliki riwayat penyakit berat seperti diabetes, ginjal dan hipertensi.
"Oleh karena itu, kebiasaan baru haruslah mulai kita tanamkan kepada seluruh keluarga sejak saat ini," terang Yuri.
Saat ini, dalam 24 jam terakhir sudah ada 22 orang yang meninggal akibat virus Covid-19 dengan total kasus sebanyak 1.663 orang. Kemudian, hingga saat ini, terdapat penambahan pasien sembuh Covid-19 sebanyak 298 orang.
Jika ditotal, hingga saat ini, sudah ada 7.935 pasien yang sembuh dari Covid-19, sedangkan penambahan 609 orang untuk kasus positif Covid-19.
Dengan itu, total pasien positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini ada 27.549 orang. Setidaknya ada 417 kabupaten dan kota yang berada di 34 provinsi telah terpapar dampak Covid-19.
Sumber: https://merahputih.com/post/read/new-...
#KabarBijak
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel
Follow kami juga di sini:
Website:http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.