Cold Skin Mochi Choco Tiramisu: Kombinasi Ajaib Antara Mochi dan Sentuhan Tiramisu
Cold Skin Mochi Choco Tiramisu makanan manis yang pastinya bikin mood naik.
Kamibijak.com, JalanJalan Kuliner – Cold Skin Mochi Choco Tiramisu adalah pilihan makanan yang cocok bagi mereka yang menginginkan sajian manis untuk meningkatkan suasana hati. Mochi Choco Tiramisu ini dapat dinikmati di Mochi Mochio, yang menawarkan beragam varian rasa selain Choco Tiramisu.
Lokasi outlet Mochi Mochio tersebar di berbagai tempat, termasuk di Hypermart Gading Serpong, Mall Ciputra, Mall Living Plaza, Mall Alam Sutera, Metro Tanah Abang, dan lokasi lainnya. Outletnya dapat dijangkau dengan mudah, dan untuk kemudahan pemesanan, Mochi Choco Tiramisu juga dapat dipesan melalui aplikasi pengiriman makanan seperti Gojek dan Grab.
Selain sebagai hidangan lezat, mochi juga memiliki manfaat kesehatan. Dahulu, para petani mengonsumsi mochi untuk meningkatkan stamina dan merasakan hangat pada musim dingin. Mochi mengandung kalori yang cukup tinggi, bebas gluten, dan bebas kolesterol, sehingga aman dikonsumsi oleh berbagai kalangan.
Tidak hanya sebagai hidangan lezat, mochi juga memiliki nilai budaya dalam tradisi Mochitsuki di Jepang. Tradisi ini melibatkan pembuatan dan penyantapan mochi pada perayaan tahun baru. Mochi sering kali dihadirkan dalam upacara tertentu sebagai persembahan kepada kaisar dan para dewa, mengakar dalam budaya Jepang sejak periode Nara.
Mochi, kue beras asli Jepang, terbuat dari beras bulir pendek yang disebut mochigome. Kandungan gluten yang tinggi memberikan tekstur kenyal pada mochi, sementara rasa manis dan lengket membuatnya istimewa. Di Jepang, mochi disajikan dalam berbagai cara, seperti dipanggang atau disantap dalam sup panas yang disebut zoni, khususnya saat perayaan tahun baru.
Membuat mochi juga menjadi ritual musim dingin yang diwariskan secara tradisional oleh pasangan suami istri. Hidangan ini telah menjadi favorit di Jepang, seringkali dihadirkan pada perayaan khusus seperti pernikahan dan Tahun Baru, serta dinikmati sebagai makanan ringan atau pencuci mulut. Sejak periode Nara hingga Heian, mochi telah mengalami perkembangan dan popularitas di kalangan bangsawan, menjadi bagian integral dari warisan budaya Jepang. (Zevazan/MG)
Sumber: review tim KamiBijak, bakingworld.id, dan tempo.co