Dari 4 Juta Disabilitas Netra di Indonesia, Hanya 1 Persen yang Bekerja di Sektor Formal
Sebesar 1 persen yang bekerja di sektor formal dari 4 juta Disabilitas Netra di Indonesia.
KamiBijak.com, Infosiana - Menurut hasil dari penelitian yang dilakukan Australia - Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN) sejak 2023, jumlah disabilitas netra di Indonesia mencapai 4 juta orang, namun yang bekerja di sektor formal hanya 1 persen.
Paling banyak mereka bekerja sebagai pengajar. Sebesar 76 persen disabilitas netra berpendidikan S1, 22 persen menempuh S2, dan 2 persen bergelar Doktor (S3).
Kemudian, diadakan penelitian kolaboratif yang melibatkan 196 disabilitas netra dari 3 negara, berikut Filipina, Indonesia, dan Vietnam dalam kurun waktu 6 bulan lebih yang didukung oleh organisasi Jepang, The Nippon Foundation. Lembaga Mitra Netra (Indonesia), Resources of the Blind (Filipina), dan Sao Mai Center (Vietnam) mencari tahu faktor keberhasilan para penyandang disabilitas netra mendapatkan pekerjaan di sektor formal.
“The Nippon Foundation mendukung penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menghambat penyandang disabilitas visual dalam mendapatkan kesempatan kerja," kata Direktur Program The Nippon Foundation, Yosuke Ishikawa.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut, 144 orang disabilitas netra di Indonesia didominasi bidang pendidikan 28 persen (pengajar), isu sosial 16 persen, administrasi 16 persen, keterampilan memijat serta fisioterapi 15 persen, teknologi informasi 8 persen, dan keuangan 3 persen.
Tingginya minat menjadi pengajar ini diduga karena banyak disabilitas netra menganggap profesi tersebut yang paling potensial untuk mereka.
Berkaca pada hal tersebut, Mitra Netra selaku lembaga yang menaungi penyandang disabilitas netra di Indonesia menyarankan agar mereka dapat melihat potensi di bidang lain, seperti teknologi. Perkembangan industri teknologi yang masif dinilai dapat menyerap cukup besar tenaga kerja disabilitas netra di Indonesia.
"Kami berharap, baik pemerintah pusat dan daerah, serta pemberi kerja dari sektor BUMN, BUMD, dan swasta dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai landasan untuk merumuskan kebijakan dan program yang lebih efektif. Mendorong praktik inklusif di tempat kerja, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi para penyandang disabilitas netra," tutur Aria Indrawati selaku Kabag. Humas & Divisi Ketenagakerjaan Yayasan Mitra Netra. (Restu)
Sumber: jpnn.com
Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.