BijakFun

Dari Jualan Sabun, Aan Sisihkan untuk Sedekah

Kisah disabilitas inspiratif, Aan Fauzi memiliki tekad kuat untuk berdagang sabun dan menyisihkan untuk bersedekah.

5,908  views

Kamibijak.com, Hiburan – Pemuda 22 tahun ini memiliki sebuah tekad yang kuat dan tidak menyerah dengan keadaan. Aan Fauzi merupakan seorang disabilitas fisik, yang memiliki cerebral palsy di mana gerakan tangan tremor dan tidak stabil. Dengan semangat yang tinggi, Aan benar-benar berusaha mandiri dalam merintis masa depan, melalui berjualan sabun dan baju yang diproduksi sendiri. Waktu pandemi Covid-19 pada 2021 itu, dia yang bersekolah di SMALB Surakarta dan membuat sabun cair cuci piring sebagai tugas sekolah tersebut. Dari situ, dia berinisiatif untuk berdagang dan hasil penjualannya disisihkan untuk sedekah kurban. 

Awalnya, dia berjualan kepada para guru dan teman-teman di sekolah. Setelah lulus sekolah, Aan tetap melanjutkan untuk berjualan di sekitar Pasar Colomadu, Karanganyar. Sabun dijual seharga Rp 7.000 per botol. Aan bekerja mulai dari pukul 8.00 pagi hingga 15.00 sore. Sambil mengayuh sepeda, dia menjajakan barang dagangan. Pendapatan per hari diperoleh sekitar Rp 20.000 sampai 40.000. Walaupun demikian, Aan rela menyisihkan sedikit secara rutin agar bisa berkurban tiap tahun. 

Bukan hal mudah bagi Aan membuat sabun cair. Keterbatasan cerebral palsy yang dia alami membuatnya sedikit kesulitan untuk menggerakkan secara normal. Terutama ketika mengaduk sabun cair hingga menuangkan dalam kemasan, Aan mengaku kesulitan. Agar mudah bekerja, guru pendamping sekolahnya dulu membuatkan alat mesin praktis untuk mengaduk sabun cair hingga menuangkan sabun cair ke kemasan. Aan tinggal memencet mesin tersebut dan mesin itu akan bekerja.

“Susah memasukkan ke dalam (kemasan), sering tumpah. Jadi dibuatkan alat ini dari sekolah,” kata Aan.

Aan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya non-disabilitas dan kini sedang berkuliah di Solo. Dia mengaku bangga, meski tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi seperti adiknya, dia bisa secara mandiri memenuhi kebutuhannya dengan berjualan sabun cair buatannya.

Aan menekankan, jika memiliki niat maka hal itu akan terwujud. Meski dia menabung untuk berkurban setiap tahunnya, dia dan keluarga tidak pernah merasa kekurangan. Justru kini, di tengah segala kekurangannya dia bersyukur karena akhirnya bisa berkurban.

Bahkan kali ini bukan kurban pertama bagi Aan. Sebelumnya, dia juga pernah berkurban seekor kambing dari hasil jualan sabun cair. Dengan segala keterbatasannya dia masih memiliki hati untuk berbagi. Pekerjaan ini dia lakukan dengan penuh keikhlasan meski di tengah segala kekurangannya.

“Pengin berbagi, nanti di akhirat bisa jadi kendaraan saya,” ucapnya. (Restu)

Sumber: radarsolo.jawapos.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel
 
Follow kami juga di sini: 
 
 
Terima kasih sudah menonton.
 
Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.