Komunitas Difabel Solo Tingkatkan Kemandirian Lewat Digital Marketing
Difabel Solo tingkatkan kemandirian melalui pelatihan digital marketing berkelanjutan.
KamiBijak.com, Hiburan - Komunitas Difabel Berdaya Solo menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan. Salah satu contohnya adalah Agus, seorang anggota komunitas yang berhasil meningkatkan penjualan produk kerajinannya secara signifikan setelah memanfaatkan marketplace. Melalui pelatihan digital marketing, komunitas ini berusaha membuka peluang baru bagi anggotanya, menjangkau pasar yang lebih luas, dan meningkatkan kemandirian.
Komunitas Difabel Berdaya Solo, yang berlokasi di Jawa Tengah, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan inisiatif inovatifnya. Melalui pelatihan digital marketing, komunitas ini membantu anggotanya beralih dari penjualan konvensional ke platform digital, seperti marketplace, untuk meningkatkan pendapatan dan kemandirian mereka.
Digitalisasi untuk Kemandirian Komunitas Difabel
Sejak didirikan pada tahun 2020, Komunitas Difabel Berdaya Solo telah menjadi rumah bagi ratusan anggota yang sebagian besar memiliki UMKM. Namun, tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah ketergantungan pada metode penjualan offline yang membatasi jangkauan pasar, sehingga pendapatan mereka tetap rendah dan proses penjualan menjadi kurang efisien. Banyak anggota harus mengandalkan pameran atau acara lokal yang tidak dapat diadakan secara rutin.
Ketua komunitas, Sri Hartatik, mengungkapkan bahwa rata-rata pendapatan anggota masih di bawah Upah Minimum Regional (UMR) Kota Solo. “Kami ingin berdikari dengan melakukan penjualan secara online di marketplace,” ujar Tatik saat menghadiri acara Pelatihan Bisnis Online dan Creators Lab Tokopedia di Solo, pada 4 Desember 2024.
Potensi Pasar Digital bagi Difabel
Produk yang dihasilkan komunitas ini beragam, mulai dari kerajinan tangan hingga mebel. Salah satu produk yang menonjol adalah kotak penyimpanan dari kayu daur ulang, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berhasil menarik minat pembeli dari luar daerah. Sebelumnya, mereka bergantung pada pameran lokal untuk memasarkan produk, yang sering kali terbatas pada audiens tertentu. Dengan digital marketing, mereka berharap dapat menjangkau konsumen yang lebih luas.
Tatik optimis bahwa pelatihan berkesinambungan akan membantu anggotanya memahami strategi pemasaran digital yang efektif. Namun, ia juga menyoroti tantangan besar, yakni kurangnya program pelatihan lanjutan dari pemerintah atau lembaga terkait.
Kolaborasi untuk Keberlanjutan
Untuk mengatasi masalah ini, Komunitas Difabel Berdaya berencana menjalin kemitraan dengan Solo Technopark serta platform e-commerce seperti Tokopedia. Melalui kolaborasi ini, anggota komunitas dapat mengakses program pelatihan digital marketing yang komprehensif, termasuk pembuatan konten video dan strategi pemasaran online. Solo Technopark juga menyediakan ruang dan peralatan yang diperlukan untuk praktik langsung, sehingga anggota dapat mengembangkan keterampilan digital mereka secara efektif. Dengan dukungan ini, komunitas berharap dapat menciptakan ekosistem belajar yang lebih inklusif dan mendukung kemandirian anggota.
Memberdayakan Difabel di Era Digital
Pelatihan digital marketing ini adalah langkah awal yang menjanjikan bagi komunitas untuk meningkatkan daya saing di era digital. Dengan akses yang lebih luas ke marketplace, anggota komunitas dapat membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk sukses. Namun, mereka tetap menghadapi tantangan seperti kurangnya pemahaman teknologi, keterbatasan modal untuk memulai penjualan online, dan perlunya pendampingan berkelanjutan untuk memaksimalkan peluang digital.
Kesimpulan
Komunitas Difabel Berdaya Solo telah membuktikan bahwa digitalisasi adalah solusi yang efektif untuk meningkatkan kemandirian dan pendapatan. Dengan pelatihan berkelanjutan dan kolaborasi strategis, mereka menunjukkan bahwa keterbatasan tidak menghalangi kesuksesan. Bergabunglah untuk mendukung inisiatif mereka dan dorong perubahan positif di komunitas kita. (Restu)
Sumber: Kompas.com
Saksikan video lebih lanjut di YouTube