Disabilitas Jajal Hobi Menulis dan Menggambar Komik Strip

Kamibijak.com, Hiburan – Muhammad Ariek Dimas Santoso, biasa disapa dengan Ariek, merupakan disabilitas pengguna kursi roda yang memiliki ketertarikan di bidang penulisan dan menggambar komik strip.

Ariek mengidap Spinal Muscular Atrophy (SMA) sehingga dirinya mengalami perlemahan otot. Namun, semangat Ariek untuk beraktivitas tidak kandas dengan kondisinya tersebut. 

Saat ini, Ariek menjadi Social Media Officer di Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN). Jauh sebelum pekerjaan saat ini, Ariek merupakan guru biologi atau IPA di salah satu homeschooling di Jakarta untuk SMA dan SMP.

Di samping pekerjaannya, melalui Instagram pribadi (@dimas.ariek), Ariek acapkali menyalurkan hobinya, berupa menulis cerita fiksi dan membuat komik strip. 

“Menggambar itu sebagai wujud dari ekspresi diri aja. Jadi, aku sering share di media sosial tentang gambarku, masih sebagai hobi ya,” ujarnya saat diwawancarai KamiBijak pada Jumat (19/5/2023).

Ia mengaku, awal mula perjalanan di dunia tulis-menulis saat pandemi. Kemudian, Ariek ingin mengedukasi masyarakat terkait biologi, khususnya dunia hewan dan konservasi sehingga ia mulai membuat konten pribadi di media sosial.

“Di tahun ini aku baru mulai mencoba konsisten menulis cerita-cerita fiksi yang aku upload di blog, di Instagram juga ada di Tumblr, di Medium, mencoba konsisten membuat cerita fiksi itu dengan harapan bisa menjadi penulis profesional,” ungkapnya.

Baru-baru ini, Ariek menulis “Arga, Garuda Berkaki Satu” cerita pendek yang bisa ditemukan melalui aplikasi Rakata, Wattpad, dan Tumblr. 

Untuk memulai menulis perlu keberanian untuk memulai dari hal yang kecil. Baginya, semua orang bisa menulis dengan melihat peristiwa yang terjadi di sekitar. Untuk menulis, perlu mencoba menuangkan ide melalui tulisan kemudian beranjak memublikasikannya di berbagai platform.

Ariek juga membagikan tips bagi teman-teman yang ingin membuat komik strip. Kita perlu menentukan apa yang ingin dibahas juga menuliskan outline (poin bahasannya). Sebelum menggambar, perlu menentukan dialog di setiap panel komiknya. 

“Untuk teman yang masih overthinking karena tulisannya ngga bagus, jangan merasa diri kita ngga bisa dalam menulis. Jadi, mulai saja dulu. Kemudian, jangan lupa dipublikasikan di media sosial,” katanya.

Ia juga menambahkan, kita perlu konsisten dalam menulis dan tidak ragu dalam menulis juga menjadikan menulis sebagai kesenangan. (MG/Galuh)

Sumber: Wawancara KamiBijak

Follow kami juga di sini: