DWP Kementerian Sosial Beri Bantuan ATENSI dan Pelatihan Bisindo

KamiBijak.com, Infosiana - Jakarta, Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Kementerian Sosial menunjukkan keseriusannya dalam mendukung penyandang disabilitas dengan memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dan menggelar pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) di Sentra Mulyajaya, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025.

Ada Apa dalam Acara Ini?

Acara dimulai dengan laporan dari Ketua Sentra Mulyajaya yang menjelaskan maksud dan faedah dari program ATENSI serta pentingnya inklusivitas bagi komunitas Tuli yang disampaikan oleh Ketua Sentra Mulyajaya, Imdriasari Oktaviana. Kemudian, Penasihat 1 DWP Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf, memberikan sambutan dan menyerahkan bantuan kepada penerima manfaat.

Dalam pidatonya, Fatma menekankan betapa pentingnya memahami Bahasa Isyarat untuk memperkuat komunikasi yang lebih inklusif. “Dengan memahami Bisindo, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas, terutama komunitas Tuli,” katanya.

Pentingnya Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo)

Di Indonesia terdapat dua sistem komunikasi isyarat yang lazim digunakan. Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) telah berkembang secara alami di kalangan penduduk sejak sebelum Indonesia merdeka dan digunakan oleh komunitas Tuli dalam kehidupan sehari-hari.

Fatma menegaskan bahwa mempelajari Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) tidak hanya berguna untuk berkomunikasi, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran akan hak-hak penyandang disabilitas secara lebih luas.

Pertolongan yang Diberikan kepada Penerima Manfaat ATENSI

Selain memberikan pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo), Dharma Wanita Persatuan (DWP) juga memberikan bantuan ATENSI kepada individu dengan disabilitas dan kelompok rentan lainnya, antara lain:

• Alat bantu jalan untuk orang-orang dengan gangguan fisik.
• Perangkat bantu komunikasi untuk orang-orang Tuli.
• Program bantuan sosial bertujuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan para penerima manfaat secara keseluruhan.

Memotivasi Kesadaran dan Tindakan Nyata

Langkah ini merupakan bagian dari usaha terus-menerus untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan peduli terhadap kelompok yang memerlukan perhatian. “Setiap orang bisa ikut berperan dalam menegakkan kesetaraan dan inklusivitas, mulai dari hal-hal kecil seperti belajar Bahasa Isyarat hingga memberikan dukungan riil kepada mereka yang membutuhkan,” kata Fatma dengan tegas. (Restu)

Sumber: Liputan6.com

Saksikan video lebih lanjut di YouTube