BijakFun

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Pendaki Disabilitas Pemula

Para disabilitas yang memiliki keinginan untuk mendaki gunung, perlu memiliki kesiapan mental dan fisik.

4,084  views

KamiBijak.com, Hiburan – Pernah mendengar disabilitas yang mampu taklukkan puncak gunung di Indonesia? Ternyata, keterbatasan bukan penghalang, melainkan menjadi acuan semangat untuk meraih mimpi mereka.

Salah satunya, Priyo Utomo, disabilitas fisik yang mampu taklukkan gunung di Indonesia. Melalui wawancara KamiBijak, ia mengungkapkan beberapa gunung yang sudah didaki, seperti Wedon, Kawi, Arjuno, Panderman, dan Butak.

Lalu, bagaimana dengan disabilitas yang ingin mendaki gunung pertama kalinya? Tentunya, mereka bisa bergabung dengan komunitas pecinta alam, seperti LINKSOS Difpala.

           1. Bergabung dengan komunitas pecinta alam

Hal yang perlu diingat, jangan sampai mendaki gunung sendirian. Sebelum mendaki, terdapat banyak persiapan yang perlu dilakukan oleh pendaki gunung.

“Dari saya, untuk yang baru ingin ikut, mencoba di perbukitan terlebih dahulu, melatih fisik, dan mental, supaya tidak shock. Setidaknya kita sudah melakukan ke bukit tiga kali,” ujar Priyo, selaku Koordinator II Bidang Pendidikan dan Pelatihan saat diwawancarai KamiBijak pada Jumat (3/2/2023).

Terlebih lagi, untuk disabilitas yang beragam, saat mendaki gunung terlebih dahulu mencoba perbukitan di bawah 1.000 mdpl. Karena, perlu melakukan evaluasi terlebih dahulu, kebutuhan dan kendala seperti apa saat kita sedang mendaki.

           2. Jangan mengeluh

Mendaki gunung perlu kesiapan mental yang kuat. Syarat utama yang perlu diterapkan sebelum memutuskan untuk mendaki adalah jangan mengeluh. Ken Kerta, mengungkapkan, yang terpenting adalah tidak putus asa. 

Hal itu juga yang menjadi standar untuk disabilitas yang ingin bergabung dengan kegiatan Difpala. Karena, saat mendaki kita dipertemukan sebagai ‘tim pendakian’. Dengan kata lain, tidak boleh egois dan bekerja sama untuk mencapai tujuan akhir.

            3. Menerapkan PATSAL

Terdapat pembekalan khusus apabila kamu bergabung dengan Difpala. Mereka memiliki standar dan aturan yang tidak boleh dilanggar, yakni Empat Saling (PATSAL). 

Patsal 1, saling berinteraksi atau berkomunikasi aktif. Patsal 2, saling berbagi misalnya, berbagi makanan atau minuman. 

Patsal 3, saling mendukung dengan memberikan semangat dan menolong beban logistik anggota yang kelelahan. Terakhir, saling menunggu.

            4. Mengetahui PPGD

Anggota Difpala sendiri sebelum mendaki akan diberikan sejumlah pembekalan salah satunya, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). 

PPGD bertujuan untuk meringankan cedera, pencegahan pendarahan, dan pendarahan korban. Oleh karena itu, saat mendaki hal ini menjadi sangat penting.

“Hal yang rawan saat mendaki, cedera lutut atau kaki. Bisa jadi terkilir, capek, dan lain-lain,” ujar Ken Kerta. 

Saat mendaki dengan kelompok, seperti halnya komunitas pecinta alam (Difpala), mereka memiliki tim untuk ahli terapi fisik. Di sini, teman disabilitas Netra berperan besar. Karena, di antaranya pernah belajar di panti rehabilitasi atau pijat. 

Nah, untuk teman-teman disabilitas sebagai pendaki pemula, kalian bisa mulai mencari komunitas pecinta alam terlebih dahulu, ya. Karena, perlu mendapatkan pengetahuan pembekalan pendakian terlebih dahulu.

Ingat keselamatan mendaki nomor satu! (MG/Galuh)

Sumber: Wawancara KamiBijak

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel  

Follow kami juga di sini:

 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.