KabarBijak

Erupsi Gunung Lewotobi, 8 Penerbangan dari Bandara Juanda Dibatalkan Penumpang Terlantar

Erupsi Gunung Lewotobi batalkan penerbangan dari Bandara Juanda, penumpang reschedule dan mencari opsi transportasi lain.

1,003  views

KamiBijak.com, Infosiana - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur memaksa pembatalan delapan penerbangan dari Bandara Juanda, Surabaya. Para penumpang terpaksa menjadwal ulang penerbangan atau mencari alternatif transportasi lainnya. Bagaimana perkembangan situasi ini dan apa yang harus dilakukan oleh penumpang terdampak?

8 Penerbangan dari Bandara Juanda Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur menyebabkan gangguan terhadap sejumlah penerbangan dari Bandara Internasional Juanda di Surabaya menuju Lombok dan Labuan Bajo. Dampak sebaran abu vulkanik memaksa pembatalan delapan penerbangan pada Rabu (13/11/2024). Penumpang terdampak harus mengakses fasilitas pengembalian harga tiket, menjadwal ulang penerbangan, atau memilih moda transportasi alternatif.

Delapan Penerbangan Dibatalkan

Stakeholder Relation Manager Bandara Juanda, Heri Trisno Wibowo, mengungkapkan bahwa terdapat delapan penerbangan yang dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pembatalan ini mencakup penerbangan keberangkatan dan kedatangan dari Bandara Juanda.

Berikut adalah penerbangan yang dibatalkan:

  • Super AirJet-SJV717 LOP-SUB (Kedatangan) pukul 06.15 WIB
  • Lion Air-LNI645 LOP-SUB (Kedatangan) pukul 10.20 WIB
  • Citilink-CTV671 LOP-SUB (Kedatangan) pukul 11.15 WIB
  • Lion Air-LNI823 LOP-SUB (Kedatangan) pukul 14.00 WIB
  • Lion Air-LNI646 SUB-LOP (Keberangkatan) pukul 07.20 WIB
  • Citilink-CTV670 SUB-LOP (Keberangkatan) pukul 10.35 WIB
  • Super AirJet-SJV726 SUB-LBJ (Keberangkatan) pukul 14.10 WIB
  • Lion Air-LNI822 SUB-LOP (Keberangkatan) pukul 11.00 WIB

Selain delapan penerbangan yang dibatalkan, terdapat tiga penerbangan lain yang dijadwalkan hari ini. Namun, pihak Bandara Juanda masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait situasi di Bandara Lombok.

"Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait situasi di bandara tujuan dan juga informasi mengenai perkembangan sebaran abu vulkanik," ujar Heri.

Penumpang Mengambil Alternatif

Beberapa penumpang memilih untuk mengambil opsi reschedule (penjadwalan ulang) atau refund (pengembalian) tiket penerbangan mereka. Salah satu calon penumpang yang penerbangannya terdampak adalah Ismail Zakaria, seorang wiraswasta asal Nusa Tenggara Barat. Ia seharusnya berangkat dengan penerbangan Lion Air LNI 822 menuju Bandara Lombok Praya pukul 11.00 WIB, tetapi mendapat pemberitahuan pembatalan pada pagi hari saat tiba di Bandara Juanda.

Ismail memutuskan untuk mengambil fasilitas refund tiket. Ia juga mempertimbangkan untuk menggunakan moda transportasi lain, seperti kapal laut atau jalur darat, karena ketidakpastian mengenai pembukaan kembali jadwal penerbangan.

"Tadi banyak penumpang yang memilih menggunakan transportasi kapal laut. Hari ini ada jadwal kapal pukul 24.00 dari Surabaya," ujar Ismail.

Penerbangan Lain Berhasil Berangkat

Meskipun delapan penerbangan dibatalkan, Bandara Juanda tetap mengoperasikan beberapa penerbangan yang berhasil berangkat menuju Lombok dan Labuan Bajo. Total ada lima penerbangan departure dan lima penerbangan arrival untuk tujuan Lombok, serta satu departure dan satu arrival untuk tujuan Labuan Bajo.

Pengelolaan dan Penanganan Penumpang

Pengelola Bandara Juanda terus berkomunikasi dengan pihak maskapai yang melayani rute Lombok dan Labuan Bajo terkait penanganan penumpang yang terdampak. Maskapai telah menyampaikan bahwa penumpang yang terkena pembatalan dapat melakukan reschedule atau refund sesuai prosedur standar.

Pihak maskapai juga mengimbau penumpang untuk terus memperbarui informasi mengenai situasi terkini dan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi. Hal ini penting untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan lebih lanjut terhadap jadwal penerbangan.

Erupsi Gunung Lewotobi dan Dampaknya

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terus berlangsung sejak Minggu (3/11/2024), dengan dampak yang signifikan terhadap wilayah sekitarnya. Sejauh ini, erupsi telah menyebabkan korban jiwa sebanyak 19 orang, dengan 31 orang mengalami luka berat, 32 orang luka ringan, dan 7 orang masih dalam perawatan.

Mayoritas korban terdampak oleh material batu api yang dilontarkan dari kawah gunung. Dampak erupsi juga mencakup gangguan terhadap transportasi, baik udara maupun darat, di wilayah Nusa Tenggara. (Restu)

Sumber: kompas.id