Festival Difapreneur 2025: Mendorong Inklusi dan Pemberdayaan Komunitas Disabilitas

KamiBijak.com, Hiburan - Festival Difapreneur 2025 kembali hadir sebagai wadah inspiratif bagi komunitas disabilitas untuk menampilkan bakat dan kreativitas mereka. Diselenggarakan di Bintaro Xchange, Tangerang Selatan, acara ini mengusung tema Setara Dalam Keterbatasan, Bersama Dalam Keberagaman sebagai bentuk dukungan nyata terhadap inklusivitas. Melalui berbagai pertunjukan seni, talkshow inspiratif, dan bazar kreatif, festival ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesetaraan serta memperkuat pemberdayaan komunitas disabilitas.

Mengangkat Keberagaman dan Potensi Komunitas Disabilitas

Festival Difapreneur 2025, yang diselenggarakan oleh Yayasan Puspaindah, kembali hadir dengan lebih banyak kegiatan dan partisipasi yang lebih luas dibandingkan tahun sebelumnya. Festival ini terus berkembang, menampilkan lebih banyak komunitas dan menghadirkan program-program baru untuk memperkuat inklusivitas serta memberikan dampak lebih besar bagi komunitas disabilitas. Acara ini diadakan di Mall 1 Bintaro Xchange, Tangerang Selatan, pada 8 Februari 2025.

Festival ini menampilkan berbagai kegiatan yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai pentingnya kesetaraan dan pemberdayaan bagi individu dengan disabilitas. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh penting dan komunitas terkait, acara ini menjadi wadah bagi individu disabilitas untuk menampilkan bakat serta keterampilan mereka.

Rangkaian Acara Festival Difapreneur 2025

Festival ini berlangsung selama dua hari, dengan masing-masing hari dibagi menjadi dua sesi. Diperkirakan acara ini akan dihadiri oleh lebih dari 2.000 peserta, termasuk individu dengan disabilitas, keluarga, serta masyarakat umum yang ingin mendukung inklusivitas dan pemberdayaan komunitas disabilitas.

Hari Pertama: Menampilkan Talenta dari Berbagai Komunitas Disabilitas

• Sesi pertama dipandu oleh MC Dara bersama Arya, seorang disabilitas multitalenta.
• Pertunjukan seni dari teman-teman autis, tunagrahita, dan down syndrome, termasuk tarian dan talkshow inspiratif.
• Sesi kedua dikhususkan bagi komunitas tuli dengan talk show serta permainan interaktif yang melibatkan audiens.

Hari Kedua: Inklusi Melalui Seni dan Kreativitas

• Pertunjukan band, perkusi, serta karya seni dari teman-teman tunagrahita, autis, dan down syndrome.
• Sesi kedua menghadirkan komunitas disabilitas netra yang menunjukkan bakat luar biasa mereka di berbagai bidang seni.
• Bazar produk kreatif hasil karya teman-teman disabilitas.

Festival ini menghadirkan beragam bakat dari komunitas disabilitas, seperti permainan perkusi oleh Komunitas Ritme Inklusi, keyboard oleh Aditya, vokal solo dan duet oleh anggota Paduan Suara Tuli Indonesia, pidato inspiratif dari Rina Kusuma, tilawah oleh Muhammad Fadli, hingga pertunjukan grup band dari Harmony Disabilitas Band. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat melihat serta membeli berbagai hasil karya tangan dari individu dengan disabilitas dalam bazar yang diselenggarakan sepanjang acara.

Edukasi dan Kesadaran Sosial Melalui Festival Difapreneur

Wakil Ketua Yayasan Puspaindah Mitra Kreatif, Velly Kristanti, menegaskan bahwa Festival Difapreneur 2025 bertujuan untuk memberikan ruang bagi individu dengan disabilitas agar dapat menunjukkan bakat dan kemampuan mereka kepada masyarakat luas.

“Kegiatan ini menjadi ajang edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap isu-isu disabilitas, sekaligus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam mendukung komunitas disabilitas,” ungkapnya.

Selain itu, Yayasan Puspaindah secara rutin mengadakan acara serupa dalam skala kecil, sementara Festival Difapreneur sebagai event besar diadakan dua kali dalam setahun untuk memberikan dampak yang lebih luas.

Dukungan dari Komisi Nasional Disabilitas

Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia (KND RI), Rachmita Maun Harahap, turut hadir dalam acara ini dan menyampaikan harapannya agar ke depan dapat dibentuk KND tingkat daerah. Hal ini penting untuk memastikan implementasi kebijakan yang lebih efektif di tingkat lokal, memberikan akses lebih dekat bagi komunitas disabilitas terhadap layanan dan bantuan yang mereka butuhkan, serta meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam menjalankan program inklusi yang berkelanjutan. Pembentukan ini bertujuan untuk mendukung implementasi peraturan daerah serta program pemberdayaan bagi komunitas disabilitas di tingkat lokal.

Festival Difapreneur 2025 bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum penting untuk mendorong kesadaran inklusivitas, membuka ruang bagi individu dengan disabilitas untuk berkontribusi, serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesetaraan dan keberagaman. Pada festival sebelumnya, lebih dari 1.500 peserta turut serta, dengan banyak di antaranya mendapatkan peluang kerja atau kolaborasi usaha setelah acara. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa acara semacam ini memberikan dampak nyata bagi komunitas disabilitas. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan acara ini terus berkembang dan memberikan manfaat lebih luas bagi komunitas disabilitas di Indonesia. (Restu)

Sumber: Liputan per 8 Februari 2025.

Saksikan video lebih lanjut di YouTube