BijakFun

Gangguan Perilaku pada Anak yang Perlu Diperhatikan

Tanda, penyebab, dan solusi gangguan perilaku pada anak untuk mendukung tumbuh kembang optimal.

KamiBijak.com, Hiburan - Setiap anak memiliki keunikan dalam perilakunya, namun ketika perilaku menyimpang menjadi pola yang konsisten, orang tua perlu waspada. Menurut data dari WHO, sekitar 10–15% anak di seluruh dunia menunjukkan tanda-tanda gangguan perilaku yang mempengaruhi hubungan sosial dan prestasi akademiknya. Misalnya, seorang anak berusia 8 tahun yang terus-menerus melawan guru di sekolah menunjukkan pola perilaku yang memerlukan perhatian lebih. Artikel ini akan membahas berbagai tanda gangguan perilaku, penyebabnya, serta solusi yang dapat diterapkan.

Tanda Gangguan Perilaku pada Anak

Tanda Gangguan Perilaku pada Anak. (Foto ilustrasi: freepik)

Gangguan perilaku sering kali mulai tampak pada usia sekolah, meskipun dalam beberapa kasus dapat muncul sejak balita. Berbeda dengan perilaku normal anak yang mungkin hanya sesekali menunjukkan kenakalan, tanda-tanda gangguan perilaku biasanya menetap, konsisten, dan sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari anak maupun orang di sekitarnya. Berikut beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

  • Kesulitan Mengontrol Emosi: Mudah marah dan impulsif.
  • Perilaku Menentang: Sering membantah atau melawan orang tua dan guru.
  • Kekerasan dan Bullying: Melakukan kekerasan fisik atau verbal terhadap orang lain.
  • Melanggar Aturan: Bolos sekolah, merokok, atau menggunakan narkoba.
  • Perilaku Merusak: Merusak barang atau mencuri.
  • Ketergantungan: Kecanduan game atau perilaku negatif lainnya.

Faktor Risiko Gangguan Perilaku pada Anak

Meski penyebab pastinya belum diketahui, beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko. Mengenali faktor-faktor ini sejak dini dapat membantu orang tua dan pendidik mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk mendukung perkembangan anak secara optimal:

Masalah Kesehatan

  • Gangguan kesehatan saat kehamilan, seperti kekurangan gizi atau prematuritas.
  • Paparan alkohol atau obat-obatan selama kehamilan.
  • Kelainan atau gangguan otak.

Gangguan Psikologis

  • Depresi, gangguan bipolar, atau skizofrenia.
  • Gangguan kepribadian.

Pola Asuh dan Lingkungan

  • Pola asuh yang kurang harmonis atau keras.
  • Pengalaman kekerasan fisik, psikologis, atau seksual.

Faktor Genetik

  • Riwayat gangguan perilaku dalam keluarga.

Jenis Gangguan Perilaku pada Anak

1. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Gangguan ini ditandai dengan sulit fokus, hiperaktif, dan impulsif. Anak dengan ADHD sering kali mengganggu aktivitas orang lain.

2. Autisme

Anak dengan autisme mengalami kesulitan berkomunikasi dan menunjukkan perilaku berulang, seperti mengayunkan tangan atau menolak perubahan rutinitas.

3. Oppositional Defiant Disorder (ODD)

Ditandai dengan perilaku menentang aturan dan sifat pendendam. Anak dengan ODD sering menyalahkan orang lain atas kesalahannya.

4. Conduct Disorder (CD)

Gangguan ini mencakup perilaku kekerasan, vandalisme, dan pelanggaran hukum, seperti mencuri atau melukai orang lain.

Solusi untuk Mengatasi Gangguan Perilaku pada Anak

Penanganan gangguan perilaku memerlukan pendekatan holistik:

Psikoterapi dan Konseling

Psikolog atau psikiater dapat membantu anak melalui:

  • Terapi perilaku kognitif.
  • Terapi bermain untuk balita.

Dukungan Orang Tua

  • Memberikan kasih sayang dan perhatian penuh.
  • Menerapkan pola asuh yang konsisten dan positif.

Pengobatan

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengelola gejala.

Pendidikan Khusus

Sekolah dengan program khusus dapat membantu anak belajar dan berkembang sesuai kebutuhan mereka.

Kesimpulan

Gangguan perilaku pada anak bukanlah hal yang bisa diabaikan. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu anak menjalani hidup dengan lebih baik. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional jika Si Kecil menunjukkan tanda-tanda gangguan perilaku. Kunjungi situs terpercaya atau hubungi psikolog anak untuk informasi lebih lanjut. Bersama-sama, kita dapat mendukung anak mencapai potensi terbaiknya. (Restu)

Sumber: alodokter.com