Gerakan Seribu Tangan Palsu, Program Pengabdian Masyarakat ITS

Kamibijak.com, Infosiana – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat Gerakan Seribu Tangan Palsu yang diinisiasi Program Pengabdian Masyarakat ITS.

Saat ini diperkirakan terdapat lebih dari satu milliar orang yang menyandang disabilitas, hal tersebut menjadi ikhtiar dosen ITS untuk mengembangkan inovasi kepada kaum disabilitas.

Djoko Kuswanto, Ketua Pelaksana program mengungkapkan bahwa di Indonesia terdapat lima kategori disabilitas yaitu disabilitas fisik, sensorik, mental, intelektual, dan multiple. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per 2020, Indonesia memiliki 22,5 juta penyandang disabilitas.

"Dari permasalahan ini yang menjadi tolok ukur utama dalam pengembangan inovasi, sekaligus menyelesaikan permasalahan Sustainable Development Goals (SDGs)," kata Djoko dalam keterangan tertulis, Rabu, 22 Juni 2022.

Inovasi tersebut sesuai dengan kemampuan sivitas akademika dan masyarakat umum seperti memberi donasi, mencetak 3D, dokumentasi, mengukur, memberi info Sahabat Difabel, menyumbang material dan lainnya.

Djoko berharap pemerintah dan instansi mendukung inovasi ini untuk sahabat disabilitas bila ada kerusakan hingga update inovasi.

Dengan slogan “I Can’t… But We Can, Ayo Gotong Royong” diharapkan mampu mencapai target SDGs dengan menggerakkan roda perekonomian masyarakat. 

Inovasi ini juga turut melibatkan bengkel prostetik di lokasi terdekat Sahabat Difabel untuk prosedur terapi dan bentuk socket yang aman dan nyaman untuk dipakai sehari-hari.

Djoko berharap inovasi ini terus berkembang agar dapat dirasakan langsung oleh Sahabat Difabel di Indonesia meskipun saat ini belum diproduksi massal dan melihat harga yang akan disesuaikan dengan bantuan pemerintah. (MG/Luther)

Sumber: medcom.id

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.