HUT ke-1, Yayasan Lotus Adiguna Disabilitas Gelar Webinar Pengembangan Kemampuan Diri
Webinar ini diharapkan dapat menjadi peluang disabilitas untuk mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja.
KamiBijak.com, Hiburan – Yayasan Lotus Adiguna Disabilitas, didirikan oleh seorang wanita disabilitas Tuli, Junita Setiawati Herlambang membentuk tim disabilitas Tuli 6 orang dan 2 orang Dengar. Karena keberhasilan dalam memperoleh legalitas ijin operasional, Yayasan Lotus Adiguna Disabilitas merayakan Hari Ulang Tahun ke-1 tahun pada Sabtu, (8/10/2022).
Sesuai dengan tujuan dari Yayasan Lotus Adiguna Disabilitas untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) disabilitas yang kompeten dalam dunia pekerjaan, perayaan ini diisi dengan webinar bermanfaat yang bertajuk “Mengembangkan Kemampuan Diri Sebelum Masuk Dunia Kerja.”
Pada webinar juga mengumuman kelulusan 8 orang peserta Workshop yang telah dilatih oleh tim pengajar disabilitas Tuli dari Yayasan Lotus Adiguna Disabilitas. Workshop tersebut diajarkan materi tentang wawancara kerja yang baik dan benar, pembuatan Curriculum Vitae, dan hal lainnya yang berhubungan dengan persiapan diri sebelum masuk dunia kerja.
Bagi semua orang termasuk para disabilitas, sebelum memasuki dunia kerja harus memiliki persiapan untuk mengembangkan kemampuan diri baik secara keinginan, kompetensi, dan sertifikasi.
Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi COHESPA, Mayasari Tjahjono sebagai narasumber menyampaikan, kunci sebelum memasuki dunia kerja adalah memiliki passion atau cita-cita serta mempunyai kompetensi diri.
Passion adalah keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai motivasi, keinginan, dan antusiasme. Ditambah lagi perkembangan era saat ini, membuat banyak sekali lapangan pekerjaan baru yang dapat menjadi pilihan bagi para disabilitas untuk menunjukkan keahliannya dalam berbagai bidang.
Hal lain yang menjadi tolak ukur dalam mempersiapkan diri untuk masuk ke dunia kerja adalah kompetensi diri. Kompetensi merupakan kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standardisasi yang digunakan dalam dunia kerja.
“Karena dunia kerja itu selalu mengharapkan orang yang kompeten. Artinya, orang tersebut memiliki pengetahuan di bidang yang dia kompeten, memiliki keterampilan, dan yang terpenting ketiga adalah attitude (sikap). Karena attitude yang nantinya akan menjadi pegangan ketika kita bekerja,” jelas Maya.
Pemenuhan dokumen juga sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja seperti CV, surat keterangan pelatihan, surat keterangan pengalaman kerja, dan bukti kompetensi diri (sertifikasi). Hal ini yang akan menjadi nilai kesiapan seseorang untuk memasuki dunia kerja.
Dalam webinar, Nanik Indarti sebagai pendiri Unique Project Theatre sekaligus aktivis disabilitas tubuh mini (achondroplasia) membagikan, pengalamannya dalam membuktikan bahwa disabilitas dapat menciptakan lapangan kerja khususnya bagi disabilitas mini di bidang kesenian.
Pada 2018, Nanik membentuk ruang seni bernama Unique Project Theatre yang menampilkan para disabilitas mini dalam menunjukkan keahliannya di bidang seni. Pertunjukkan ini juga bertujuan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa disabilitas mini dapat bekarya secara kreatif.
“Saya menggali potensi teman-teman (disabilitas mini), saya melihat bakat mereka ada yang bisa tari, musik, dan ada yang bisa menjadi penulis naskah. Kemudian, saya kumpulkan SDM ini menjadi satu pertunjukkan untuk dipresentasikan di depan masyarakat yang akhirnya menjadi produk seni,” ujarnya.
Menurut Nanik, produk seni seperti yang dilakukannya dapat menjadi sebuah indikasi keuntungan yang akan menciptakan kesejahteraan dan kemandirian bagi disabilitas khususnya orang bertubuh mini.
Sementara itu, narasumber ketiga dari PT Protecda, Wonosobo Sr. Crescentiana Tutut menyampaikan, bagaimana lembaganya membuat sebuah wadah bagi disabilitas untuk belajar dan training untuk mendapat pekerjaan. Dalam hal ini, PT Protecda menyelenggarakan kegiatan produktivitas bagi insan disabilitas.
Kegiatan tersebut berupa pelatihan atau training center dalam berbagai hal seperti, produktivitas mekanik, fesyen, salon, kecantikan, dan kuliner yang dapat dilakukan para disabilitas.
Pada sesi penutup, pendiri media disabilitas KamiBijak Paulus Ganesha Aryo Prakoso menyampaikan, selamat dan rasa bangga kepada Yayasan Lotus Adiguna Disabilitas yang telah memberi pelayanan bagi disabilitas dalam memberi pelatihan dan pembelajaran untuk memahami dunia pekerjaan.
Br. Anton Marsudihardjo, Pembina SLB/B Pangudi Luhur, Jakarta, merasa bangga dengan menyebutkan nama alumni SLB Pangudi Luhur yang bergabung dalam tim Yayasan Lotus Adiguna Disabilitas yaitu Anne, Dede, Felli, James. Buktinya, bahwa mereka mampu berprestasi dan memberikan kontribusi nyata bagi disabilitas.
Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) Rachmita Maun Harahap juga berharap, dengan adanya webinar ini para disabilitas dapat terus berusaha untuk mengembangkan diri dan Yayasan Lotus Adiguna Disabilitas dapat memberikan peluang pekerjaan bagi disabilitas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (MG/Nadia)
Sumber: Liputan Webinar (8/10/2022)
Follow kami juga di sini: