Ingin Suasana Natal Terasa Unik dan Berbeda? Kunjungi Beberapa Daerah Ini!
Merasakan suasana Natal baru di sejumlah daerah Indonesia yang memadukan Natal dengan kebudayaan setempat.
KamiBijak.com, Hiburan – Perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) di bulan Desember dinantikan semua kalangan. Pasalnya, selain menjadi perayaan, para pekerja dan pelajar dapat menikmati hari libur. Tentunya, kita sudah menyiapkan rencana berlibur yang matang sebelum pergi menikmatinya ‘kan?
Untuk kamu yang ingin menikmati suasana Natal yang berbeda, terdapat sejumlah perayaan yang unik dengan memadukan Natal dengan budaya suatu daerah, loh! Berikut berbagai perayaan Natal yang unik di Indonesia.
- Natal dan Bakar Batu di Papua
Apa yang biasa kamu lakukan sebelum dan sesudah misa Natal selesai? Di Papua, terdapat bakar batu atau disebut dengan Barapen. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur, kebersamaan, dan saling berbagi.
Tepat sebelum masyarakat daerah berangkat misa, mereka akan berkumpul lebih dahulu dan memasak. Prosesnya memakan waktu yang cukup lama hingga setengah hari. Masakan yang mereka buat, seperti daging babi, ubi, kangkong, papaya, dan pelengkap lainnya dimasukkan ke dalam lubang yang berisi batu panas. Karena itu, mereka akan meninggalkannya lebih dahulu dan kembali lagi ketika kerabat sudah berkumpul semua.
- Natal dan Meriam Bambu di Flores
Apabila kamu hanya mengetahui Flores yang terkenal karena habitat komodonya, kamu harus tahu bahwa terdapat perayaan Natal unik di sana. Terdapat perayaan dengan Meriam Bambu di daerah ini.
Jika familiar dengan Meriam bambu, kamu tidak akan merasa asing dengan suasana Natal di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). DIsebut demikian karena petasan Meriam ini dapat mengeluarkan suara dentuman yang besar. Dentuman ini akan kamu dengar saat merayakan Natal di Flores, loh.
- Natal dan Wayang Kulit di Yogyakarta
Siapa yang tidak asing dengan wayang kulit? Jika berlibur di Yogyakarta saat perayaan Natal, bagi umat Kristiani bisa mengikuti misa Natal di sana. Pasalnya, kamu akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dari sebelumnya.
Pastor dan Romo di sana akan memimpin misa menggunakan Bahasa Jawa Kromo Inggil. Mereka juga akan menggunakan aksesori khas Yogyakarta, seperti blangkon. Selain itu, biasanya terdapat gereja yang menggelar pertunjukan wayang kulit untuk merayakan Natal.
- Natal, Ngejot dan Penjor di Bali
Kalau daerah ini, tentunya kamu sangat familiar dengan keindahan pantai Kuta. Namun, untuk melengkapi list liburan kamu saat Natal, berkunjung ke sana akan memberikan nuansa yang berbeda.
Menjelang Natal, beberapa gereja akan menggunakan hiasan penjor khas Bali. Selain itu, terdapat juga masyarakat yang melakukan tradisi ngejot selama hari raya Natal. Tradisi ini merupakan berbagi makanan kepada masyarakat sekitar sebagai ungkapan rasa syukur. Biasanya, mereka akan memasak makanan khas Bali dan membagikannya pada sekitar.
- Natal dan Kunci Taon di Manado
Berbeda dengan biasanya, masyarakat Manado terlebih dahulu merayakan Natal. Menuju Desember, mereka sudah melakukan ibadah Natal di gereja-gereja. Namun, terdapat tradisi lain berupa ziarah ke pemakaman kerabat. Hal uniknya, masyarakat yang berziarah akan meletakkan lampu hias di atas makamnya.
Untuk puncak acara sendiri, akan berlangsung pada Minggu pertama bulan Januari. Tradisi ini disebut dengan Kunci Taon sebagai penutup perayaan Natal. Tradisi ini juga diiringi dengan pawai keliling menggunakan kostum-kostum.
- Natal dan marbinda di Sumatra Utara
Terdapat tradisi menyembelih hewan yang dilakukan secara bersama-sama pada hari Natal di Sumatera Utara, loh. Tradisi ini disebut dengan Marbinda. Hewan yang disembelih oleh masyarakat daerah dibeli dari tabungan bersama.
Selain itu, mereka juga akan melakukan Marhobas, dengan memotong dan membagikan daging hewan yang sudah disembelih. Tradisi ini seakan mengakrabkan masyarakat daerah satu sama lain.
- Natal, rangkaian festival dan Lettoan di Toraja
Apabila kamu pernah mendengar Rambu Solo, kamu juga akan tertarik dengan festival budaya tahunan untuk merayakan Natal di Toraja. Biasanya, festival dibuka dengan pemotongan kerbau belang pada awal Desember.
Bukan hanya kerbau, melainkan terdapat domba yang dipotong oleh masyarakat daerah. Setelah itu, terdapat Lettoan sebagai penutup perayaan Natal dengan mengarak babi sebagai simbol tiga dimensi kehidupan manusia.
- Natal dan Rabo-Rabo di Jakarta
Kalau kamu melihat Jakarta sebagai wilayah metropolitan yang modern, kamu akan tertarik mendengar tradisi kebudayaan merayakan Natal di sana.
Rabo-rabo merupakan tradisi dengan mengunjungi rumah warga. Lalu, mereka akan melantunkan lagu keroncong tugu, menari, hingga bernyanyi.
Nah, di antara kedelapan daerah, adakah yang ingin kamu kunjungi? (MG/Galuh)
Sumber: nationalgeographic.grid.id
Follow kami juga di sini: