KabarBijak

Inklusif Disabilitas Jadi Salah Satu Isu Utama Pembahasan Dewan Menteri Pilar Sosial ASEAN

Inklusif Disabilitas Jadi Salah Satu Isu Utama dalam Pembahasan Dewan Menteri Pilar Sosial ASEAN.

1,698  views

Kamibijak.com, Infosiana – Kesejahteraan disabilitas menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam Pertemuan Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya atau ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC).

Sidang yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy tersebut, membahas 5 dokumen komitmen bersama ASEAN, salah satunya “Komitmen pemberdayaan disabilitas”.

Berdasarkan pertemuan ini dukungan inklusif perlu diterapkan dalam proses pembangunan manusia. Tidak hanya itu, pentingnya lingkungan masyarakat yang mendukung dan memberikan peluang yang adil bagi Disabilitas untuk menjadi lebih sejahtera.

Dari pertemuan ini, Dewan menteri mendorong pembentukan dokumen “ASEAN Declaration on Disability-Inclusive Development and Partnership for a Resilient ASEAN Community.”

Selain membahas isu tersebut, pertemuan antar menteri pilar Sosial se ASEAN ini juga membahas poin-poin lain seperti; Mitigasi perubahan iklim, kesetaraan gender, peningkatan kualitas pendidikan terhadap anak, dan penanggulangan bencana. 

Dari sisi mitigasi perubahan iklim, dewan menteri menyambut baik adanya dokumen "ASEAN Joint Statement on Climate Change to the 28th Conference of the Parties to the UN Framework Convention on Climate Change" (UNFCCC COP-28). Ini adalah dokumen yang menunjukkan komitmen ASEAN terhadap upaya mitigasi perubahan iklim.

Lebih lanjut, peran penting keluarga juga menjadi fokus yang diangkat dalam dokumen "ASEAN Declaration on Gender and Family Development". Sidang menekankan, untuk mencapai kesetaraan gender diperlukan pendekatan yang komprehensif dan multidimensi.

Penting untuk memperjuangkan kemitraan yang adil antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga, dan hak-hak perempuan serta potensi kontribusi mereka dalam masyarakat.

Rabu 28 Agustus 2023 Kemenko PMK melaksanakan kegiatan Knowledge Forum on Gender Equality and Family Development. Kegiatan ini bertajuk “Empowering Equality: Advancing Care Economics and Social Protection” yang berfokus pada perlindungan sosial bagi kelompok rentan.

Dalam forum ini, disadari pentingnya mengembangkan program dan kebijakan perlindungan sosial yang adaptif berdasarkan risiko dan kerentanan yang teridentifikasi di sepanjang siklus manusia.

Inisiatif ini menjadi prioritas dalam upaya memastikan akses anak-anak terhadap perawatan dan pendidikan anak usia dini yang inklusif dan berkualitas tinggi.

Muhadjir menyampaikan arah strategis untuk membangun masyarakat sosial budaya ASEAN yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.

“Selama keketuaan Indonesia ASEAN 2023, ada tiga arahan strategis yang saya soroti untuk ASCC, yaitu meningkatkan kapasitas manusia; memperkuat rancangan sektor kesehatan regional; dan meningkatkan ketahanan yang berkelanjutan,” ujarnya mengutip keterangan resmi, Rabu (13/9/2023).

Muhadjir Effendy dalam pertemuan ini turut menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara ASEAN terhadap keketuaan ASEAN Indonesia.

“Di bawah kepemimpinan Indonesia tahun ini, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada semua negara-negara ASEAN atas kolaborasi dan dukungan yang kuat untuk membangun ketahanan kawasan, sehingga ASEAN mampu menghadapi tantangan dan dinamika masa depan,” ujar Muhadjir Effendy (Rafly/MG)

Sumber: liputan6.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
 
Follow kami juga di sini:
 
 
Terima kasih sudah menonton.
 
Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.