Inovasi Aksesibilitas Terbaru di Jepang, Teknologi Ashirase dan WheeLog!
Teknologi Ashirase dan WheeLog!, merupakan suatu inovasi aksesibilitas yang terbaru di Jepang.
KamiBijak.com, Flash - Jepang memiliki sebuah prinsip “Leave No One Behind” yang merujuk pada salah satu prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), bertujuan agar para penyandang disabilitas khususnya memiliki keterbatasan fisik atau mobilitas, dapat bergerak secara bebas di kota. Inovasi aksesibilitas tersebut adalah teknologi Ashirase dan WheeLog!.
Banyak produk dan layanan yang dikembangkan Jepang untuk membantu para penyandang disabilitas. Teknologi terus berkembang dengan pesat, dan salah satu peran terbesarnya adalah meningkatkan kualitas hidup, termasuk bagi penyandang disabilitas.
Inovasi teknologi Ashirase dan WheeLog! tersebut memberikan harapan baru bagi disabilitas netra dan pengguna kursi roda, serta memperbaiki mobilitas dan kemandirian mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Ashirase merupakan sistem navigasi untuk disabilitas netra. Teknologi ini dipasang di sepatu pengguna yang terhubung ke aplikasi telepon pintar. Perangkat kecil ini memberi petunjuk kepada pengguna ke mana harus pergi melalui getaran. Ashirase dirilis pada akhir tahun 2022. Fungsi dasarnya dibuat sederhana agar harganya tetap rendah, tetapi ada rencana untuk mengembangkan serangkaian fungsi opsional juga.
Sedangkan, WheeLog! adalah aplikasi pertama di dunia yang menggunakan peta untuk merekam dan membagikan rute yang telah ditempuh pengguna kursi roda, sehingga pengguna lain dapat melihat rute yang dapat diakses kursi roda secara sekilas, bahkan di kota-kota yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Termasuk informasi lokasi toilet, lift, dan jalur landai yang aksesibel. WheeLog! ini tersedia dalam 10 bahasa berbeda dan dapat digunakan di luar Jepang.
Teknologi Ashirase dan Wheelog! telah menunjukkan bahwa inovasi modern memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup para penyandang disabilitas di Jepang. Dengan menghadirkan solusi mobilitas yang lebih aman dan mandiri, kedua teknologi ini tidak hanya membantu mereka menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik, tetapi juga mendorong inklusi sosial yang lebih luas. Penggunaan teknologi semacam ini diharapkan terus berkembang, tidak hanya di Jepang tetapi juga di seluruh dunia, untuk mendukung inklusi dan kesetaraan bagi semua orang. (Restu)
Sumber: kumparan.com