KabarBijak

Jamintel dan Disability Seven Summits Tanam 1000 Pohon untuk Kelestarian Alam

Kolaborasi Jamintel dan Disability Seven Summits menanam 1000 pohon mangrove di PIK untuk lingkungan dan inklusivitas

KamiBijak.com, Infosiana - Dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dan inklusivitas, aksi penanaman 1000 pohon mangrove ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat sinergi antara berbagai elemen masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi ekosistem pesisir tetapi juga menunjukkan bahwa semua orang, termasuk penyandang disabilitas, dapat berkontribusi dalam gerakan lingkungan yang lebih luas.

Komitmen Jamintel dan Disability Seven Summits dalam Pelestarian Lingkungan

Menanam 1000 Pohon Mangrove untuk Masa Depan

Dalam rangka memperingati Hari Sejuta Pohon dan Hari Lingkungan Hidup Indonesia, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan RI, Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., L.L.M., bersama komunitas Disability Seven Summits melaksanakan aksi nyata dengan menanam 1000 pohon mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Kegiatan ini mencerminkan kerja sama erat antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, aparat hukum, dunia usaha, dan masyarakat, dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Peran Penyandang Disabilitas dalam Gerakan Hijau

Jamintel Reda Manthovani menyampaikan apresiasi tinggi terhadap partisipasi semua pihak, terutama komunitas Disability Seven Summits. Menurutnya, semangat yang ditunjukkan para penyandang disabilitas membuktikan bahwa tidak ada batasan dalam berkontribusi bagi pelestarian alam.

“Semangat yang ditunjukkan oleh rekan-rekan disabilitas ini harus menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berusaha mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujar Reda Manthovani.

Manfaat Ekologis Penanaman Mangrove

Penanaman mangrove memiliki manfaat strategis, antara lain:

  • Mencegah abrasi dan erosi pantai.
  • Menyerap karbon dioksida untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
  • Menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut dan darat.
  • Meningkatkan keseimbangan ekosistem pesisir.

Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan melalui program edukasi dan kebijakan perlindungan alam, seperti kampanye penghijauan dan regulasi pengelolaan limbah, diharapkan tindakan merusak alam dapat diminimalkan demi kesejahteraan bersama.

Inisiatif Inklusif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Selain sebagai upaya nyata melestarikan lingkungan, kegiatan ini juga mencerminkan kehidupan yang inklusif dengan melibatkan penyandang disabilitas secara aktif dalam aksi penghijauan dan kesadaran lingkungan. Tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam membangun ekosistem yang lebih baik.

“Mangrove menjadi simbol harmoni antara manusia dan alam. Mari kita bersama menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih hijau dan inklusif,” tambah JAM-Intelijen.

Dukungan Berbagai Pihak dalam Gerakan Hijau

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk:

  • Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono.
  • Ketua Komisi Nasional Disabilitas Dante Rigmalia.
  • Perwakilan Direksi Media TEMPO.
  • Aktivis lingkungan dan komunitas sosial lainnya.

Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam gerakan hijau yang berkelanjutan, seperti melalui program adopsi pohon, kampanye edukasi lingkungan di sekolah, dan pelatihan komunitas mengenai konservasi mangrove.

Kesimpulan

Penanaman 1000 pohon mangrove oleh Jamintel dan Disability Seven Summits bukan sekadar aksi simbolis, tetapi merupakan langkah konkret dalam mendukung kelestarian lingkungan dan inklusivitas sosial. Dengan semangat yang kuat, setiap individu dapat berkontribusi dalam menjaga bumi demi generasi mendatang.

"No mountain is too high for the strong spirit to climb." (Restu)

Sumber: koranpagionline.com