Berita

Jelang Lebaran Pemerintah Diminta Beri Diskon untuk Semua Moda Transportasi, Bukan Hanya Pesawat

Mendekati musim mudik lebaran, masyarakat meminta pemerintah bisa memberikan diskon merata untuk semua moda transportasi.

KamiBijak.com, Berita - Memasuki musim mudik Lebaran 2025, sejumlah kalangan mulai memberikan kritik terhadap diskon tarif angkutan umum yang dinilai tidak merata.

Achmad Nur Hidayat selaku Pakar Kebijakan Publik, turut mengkritisi kebijakan yang diambil pemerintah terhadap moda transportasi selama mudik Lebaran berlangsung.

Menurutnya, keringanan untuk seluruh moda transportasi seharusnya dibuat merata, bukan hanya untuk beberapa moda transportasi tertentu saja.

“Jika pemerintah benar-benar ingin menciptakan mudik yang adil dan inklusif, diskon atau subsidi tarif harus merata untuk semua moda transportasi,” ujar Achmad kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/3).

Achmad juga terus menyoroti mengenai kebijakan pemerintah belakangan ini yang dinilai lebih fokus pada penurunan harga tiket pesawat selama masa angkutan mudik.

Pihaknya menilai, kebijakan yang diambil oleh pemerintah seharusnya juga dibuat serupa pada transportasi lain, seperti kapal laut, bus antarkota, atau kereta api ekonomi yang umumnya lebih banyak digunakan oleh masyarakat kalangan menengah bawah.

“Padahal, moda-moda transportasi ini menjadi tumpuan mayoritas pemudik dari kalangan pekerja informal, buruh, dan keluarga dengan pendapatan terbatas,” ungkap Achmad.

Ia kemudian menjelaskan, bahwa ketimpangan ini berpotensi menjadi sorotan publik karena pemerintah dinilai hanya fokus pada sektor transportasi udara yang sering digunakan oleh kalangan menengah atas.

“Sementara rakyat kecil tetap dibiarkan menghadapi harga tiket bus dan kapal laut yang terus melonjak jelang Lebaran.” imbuhnya.

Terkait dengan hal ini, Achmad memberi saran pada pemerintah untuk bisa lebih banyak memberikan diskon tarif tol secara penuh selama periode mudik lebaran 2025 berlangsung. Hal ini disebabkan oleh biaya tol yang seringkali jadi salah satu komponen besar dalam perhitungan ongkos mudik.

Masyarakat yang mudik dengan kendaraan pribadi, terutama yang datang dari kalangan menengah ke bawah yang tidak dapat fasilitas mudik gratis, diharapkan mendapat keringanan dan tidak perlu membayar biaya tol yang sangat tinggi.

“Jika tol digratiskan, dampaknya langsung terhadap daya beli masyarakat, terutama untuk keperluan Lebara, akan sangat signifikan,” pungkasnya. (Irene)

Sumber: merahputih.com