Cara Membuat Kampanye Kesehatan Inklusif yang Mudah Diakses Penyandang Disabilitas

KamiBijak.com, Infosiana - Kampanye yang melibatkan semua anggota masyarakat, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, memerlukan akses informasi yang tepat, dan informasi kesehatan tidak terkecuali. Artikel ini akan mengidentifikasi dan menjelaskan metode terbaik yang memungkinkan penciptaan kampanye inklusif.

Mengapa Kampanye Kesehatan Harus Diketahui dan Dirancang Agar Inklusif?

Orang dengan disabilitas berhak menerima informasi kesehatan yang akurat dan mudah digunakan. Sayangnya, banyak kampanye kesehatan tidak inklusif karena terbatasnya format yang digunakan dan kurangnya aksesibilitas.

Praktisi komunikasi Elvera N. Makki berpendapat bahwa mengetahui hambatan yang dihadapi orang dengan disabilitas ketika mencoba mendapatkan informasi adalah langkah dasar dan penting. “Kita harus benar-benar memiliki empati ketika sampai pada tantangan mereka terkait akses informasi,” katanya.

Langkah Strategis untuk Merancang Kampanye Kesehatan Inklusif

1. Identifikasi Kebutuhan Jenis Disabilitas Tertentu

Orang dengan disabilitas memiliki kebutuhan yang bervariasi terkait aksesibilitas mereka masing-masing. Beberapa contoh kebutuhan khusus adalah:

• Tuna netra: Format braille atau audio.
• Tuna rungu: Bahasa isyarat dengan teks tertulis.
• Orang dengan disabilitas mental: Ilustrasi dan bahasa sederhana yang digunakan untuk menjelaskan isu.

Menetapkan target spesifik juga diperlukan agar kampanye lebih terfokus dan efektif.

2. Gunakan Format Informasi yang Aksesibel

Informasi kampanye kesehatan harus komprehensif agar semua anggota komunitas dapat memanfaatkannya. Contoh termasuk:

• Deskripsi teks untuk gambar yang ditujukan bagi tuna netra.
• Video yang memiliki subtitle dan bahasa isyarat untuk tuna rungu.
• Infografis sederhana untuk orang dengan disabilitas pembelajaran.

3. Menggunakan Teknologi untuk Meningkatkan Aksesibilitas

Beberapa perangkat bantu yang relevan meliputi:

• Pembaca layar untuk teks digital.
• Teknologi pengenalan ucapan untuk komunikasi verbal.
• Aplikasi inklusif yang dapat disesuaikan.

4. Partisipasi Orang dengan Disabilitas dalam Proses Perencanaan

Orang yang mengalami disabilitas harus berpartisipasi aktif dalam pengembangan kampanye promosi kesehatan. Ini dapat dilakukan dengan:

• Menggunakan teknik survei dan wawancara untuk mendapatkan wawasan tentang kebutuhan mereka.
• Melibatkan komunitas disabilitas untuk secara aktif memberikan umpan balik.
• Melakukan pengujian pilot kampanye sebelum diluncurkan secara luas.

Peran Pemerintah dalam Mendukung Kampanye Inklusif

Negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa orang dengan disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi kesehatan yang relevan. Langkah-langkah yang harus diikuti oleh negara mencakup:

• Membuat kebijakan yang mengatur aksesibilitas informasi.
• Menyediakan layanan kesehatan yang ramah disabilitas.
• Meningkatkan kesadaran publik terhadap inklusivitas disabilitas.

Pelaksanaan kebijakan di atas tidak tanpa kesulitan, terutama kendala anggaran dan ketidakhadiran derajat inklusivitas minimum dari penyelenggara layanan kesehatan.

Kesimpulan

Ada kebutuhan untuk desain strategis yang menyeluruh dan pemahaman tentang sifat disabilitas dalam komunitas untuk membangun kampanye kesehatan yang inklusif. Melalui adopsi format yang ramah inklusi, partisipasi pengguna yang aktif, dan penggunaan teknologi modern, hasilnya lebih inklusif. (Restu)

Sumber: liputan6.com