Kampus Inklusif Membawa Harapan Baru bagi Mahasiswa Disabilitas
Kampus inklusif membantu mahasiswa disabilitas menemukan potensi terbaik mereka.
KamiBijak.com, Hiburan - Di dunia pendidikan tinggi, pertemanan inklusif memegang peranan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Berdasarkan data UNICEF, hanya sekitar 10% anak dengan disabilitas di negara berkembang berhasil melanjutkan pendidikan tinggi. Hal ini disebabkan oleh hambatan seperti akses fisik yang terbatas, kurangnya dukungan sosial, dan stigma masyarakat terhadap disabilitas.
Angka ini menunjukkan pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang adil dan ramah. Mahasiswa dengan disabilitas membutuhkan akses ke lingkungan yang mendukung, termasuk sikap positif dari teman sejawat. Sebagai contoh, teman-teman yang menyediakan informasi perkuliahan dengan jelas atau membantu dalam aktivitas kelompok dapat meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa disabilitas.
Artikel ini mengupas pengalaman mahasiswa disabilitas dan urgensi pendidikan inklusif sepanjang hayat.
Mahasiswa Disabilitas Menemukan Dukungan di Kampus
Lingkungan perkuliahan sering kali menjadi tantangan bagi mahasiswa, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Namun, April Anantra, mahasiswa Universitas Serambi Mekkah (USM), membuktikan bahwa dengan lingkungan yang inklusif, keterbatasan fisik tidak menjadi hambatan untuk belajar dan berkembang.
April, yang memiliki disabilitas fisik, awalnya khawatir akan diskriminasi di kampus. “Kadang merasakan pergulatan batin karena takut tak punya teman atau takut dibeda-bedakan karena keunikanku," katanya. Namun, ia terkejut ketika teman-temannya memperlakukannya dengan penuh rasa hormat, yang memberikan dampak positif besar pada rasa percaya diri dan kesejahteraannya.
Menurut April, “Kampus USM memiliki lingkungan yang inklusif. Penyandang disabilitas seperti saya justru mendapatkan perlakuan yang ramah dari teman-teman.” Sikap ini menunjukkan bagaimana kampus dapat menjadi tempat bagi setiap mahasiswa untuk meraih potensi mereka.
Pentingnya Pendidikan Inklusif Sepanjang Hayat
Menurut Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Guru Tunanetra Indonesia (IGTI), Bima Kurniawan, pendidikan inklusif harus berlangsung sepanjang hayat. Ini mencakup pengakuan, kehadiran, partisipasi, dan prestasi bagi semua peserta didik, tanpa memandang latar belakang atau keterbatasan fisik.
Ciri-ciri Pendidikan Inklusif
- Kolaborasi antara guru dan siswa. Misalnya, guru memberikan tugas kelompok yang mendorong kerja sama dan pemahaman antar siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
- Partisipasi aktif semua pihak dalam proses pembelajaran.
- Kebebasan siswa untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya.
- Kesetaraan dalam penetapan aturan yang menghormati semua pihak.
Dampak Positif Pertemanan Inklusif
Teman-teman yang inklusif dapat memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa disabilitas:
- Rasa Aman: Tidak ada diskriminasi, sehingga menciptakan kenyamanan.
- Dukungan Emosional: Membantu mengatasi ketakutan akan ketidaksetaraan.
- Motivasi: Mendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensi maksimal.
Kesimpulan
Lingkungan kampus yang inklusif adalah fondasi penting untuk mendukung keberhasilan mahasiswa disabilitas. Dengan pertemanan yang inklusif, mereka tidak hanya merasa diterima, tetapi juga termotivasi untuk mengejar impian mereka. Mari kita terus menciptakan ruang inklusif di setiap aspek kehidupan, termasuk di kampus.
Bagikan artikel ini dan ajak teman-teman Anda untuk mendukung pendidikan inklusif dengan menciptakan lingkungan ramah disabilitas di sekitar kita. (Restu)
Sumber: liputan6.com