KabarBijak

Kehilangan Orang tua Jadi Masalah Baru Bagi Anak Disabilitas Saat Pandemi Covid-19

Kemen PPPA mengatakan bahwa anak dengan Disabilitas memiliki beberapa masalah selama pandemi Covid-19.

3,958  views

Kamibijak.com, Infosiana – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengatakan bahwa anak-anak Disabilitas setidaknya memiliki 7 risiko utama yang dihadapi saat pandemi Covid-19. 

7 risiko ini disampaikan oleh Deputi Bidang Perlindungan Anaka Kemen PPPA, Nahar, SH, M.Si, berikut beberapa hal tentang risikonya: 

1. Orang tua kehilangan mata pencahariannya
2. Sulit mengakses layanan Pendidikan yang berkualitas
3. Mudah mendapat kekerasan dan eksploitasi 
4. Sulitnya mengakses layanan kesehatan
5. Tinggal di daerah yang rawan bencana 
6. Keterbatasan dukungan bagi anak-anak Disabilitas
7. Kehilangan orang tua karena Covid-19

“Pada awal-awal pandemi semua tutup, ekonomi tidak jalan, orangtua kehilangan mata pencaharian, ini bukan sesuatu yang mudah,” kata Nahar dalam webinar Kemen PPPA yang ditulis oleh Liputan6.com pada Selasa (26/1/2021).

Upaya pemerintah dalam memberikan bansos ternyata tidak menyeluruh ke lapisan masyarakat. Ada beberapa teman Disabilitas yang luput dari bansos tersebut. 

Nahar menjelaskan bahwa bagi anak Disabilitas yang tinggal di daerah rawan terjadi bencana, tantangannya berlipat ganda. Anak-anak bisa diterjang bencana alam seperti contohnya banjir. Selain itu Nahar juga mengatakan bahwa ketika anak-anak kehilangan orang tuanya, satu atau keduanya. Ini menjadi masalah tambahan bagi mereka. 

“Yang paling harus kita waspadai dari ancaman COVID-19 ini ketika anak-anak kita kehilangan orangtua, satu atau keduanya. Ini menjadi masalah kita.”Ungkapnya. 

Seperti contoh kasus yang terjadi di Jakarta Timur. Seorang anak Disabilitas harus tinggal di panti karena kedua orang tuanya meninggal. Pada awalnya, ini menjadi masalah tetapi pengelola panti mendapat sebuah pelajaran dan juga memberikan contoh perlindungan yang baik bagi anak selama masa pandemi ini. 

Disamping itu, anak-anak yang hanya dapat berbaring di tempat tidur, mereka membutuhkan pendamping hingga 24 jam.  

“Anak-anak yang sangat tergantung pada pendamping harus diperhatikan betul dan pendampingnya juga harus memahami betul protokol kesehatan karena bisa menularkan COVID-19,” tambahnya.(KEI/MG)


Sumber: https://www.liputan6.com/disabilitas/read/4466790/kemen-pppa-ungkap-7-masalah-anak-disabilitas-di-tengah-pandemi-covid-19

#KabarBijak
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel 

Follow kami juga di sini: 
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom 
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram 
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook 

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.

==============
TAG(S): anak disabilitas,pandemi covid 19,masalah anak disabilitas,covid 19,masalah pandemi covid 19,kementerian pppa,kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,masalah baru karena covid 19,kamibijak,kami bijak