Kelenteng Sing Bie, Akulturasi Budaya Tionghoa dan Bali
Memadukan dua budaya yang berbeda, seperti Tionghoa dan Bali merupakan keunikan dari Kelenteng Sing Bie, Denpasar, Bali.
KamiBijak.com, Hiburan – Apakah kamu tahu ada salah satu kelenteng di tanah air yang memadukan budaya Tionghoa dan Bali? Selain itu, kelenteng ini juga menjadi salah satu tempat ibadah Tahun Baru Imlek bagi masyarakat Tionghoa di Denpasar, Bali.
Kelenteng Sing Bie, berada di Pecinan Jalan Gajah Mada, dikelola oleh I Wayan Gunawan dan Tio Sung Tao, mereka merupakan pasangan suami istri keturunan Tionghoa.
Kini, mereka lebih dikenal sebagai Jero Gede Kuning dan Jero Sung. Jero Gede sendiri merupakan sebutan untuk rohaniawan agama Hindu, loh.
Tentunya akulturasi budaya ini cukup unik kan? Kamu mungkin tidak bisa membayangkan rupa dari kelenteng ini.
"Ini tempat kami lebih mengusung Siwa-Buddha, Buddhanya lengkap ada Dewi Kwan Im, Dewa Kwan Kong dan dewa uang atau rezeki, sedangkan di Siwa-nya ada Ratu Gede Nusa, Bunda Ratu Subandar, dan Bhatara Segara," ungkap Jero Gede Kuning.
Pada ruangan tersebut merupakan ruang sembahyang bagi umat Konghucu. Namun, terdapat juga sarana upacara Hindu, seperti canang dan dupa.
Awal mulanya, kelenteng dibentuk pada 2015. Jauh sebelum itu, Jero Gede bersama istri melakukan prosesi Dwi Jati pada 2013 untuk menjadi sulinggih atau brahmana.
Kemudian, banyak masyarakat yang mulai datang ke Kelenteng Sing Bie untuk meminta wejangan dari Jero Gede Kuning.
Saat Imlek dan piodalan (prosesi Hindu) juga banyak masyarakat yang bukan dari etnis Tionghoa atau beragam Konghucu datang ke kelenteng ini. Jadi apakah kamu mau mengunjungi kelenteng Sing Bie? (MG/Galuh)
Sumber: tempo.co