Kuliner

Manfaat Tahu untuk Kesehatan: Sumber Protein Nabati yang Kaya Nutrisi

Tahu adalah sumber protein nabati yang kaya nutrisi. Simak manfaat tahu bagi kesehatan dan cara pengolahan yang benar.

KamiBijak.com, Kuliner - Tahu merupakan salah satu sumber protein nabati yang lezat dan bernutrisi tinggi. Terbuat dari kacang kedelai, tahu tidak hanya menjadi pilihan makanan populer di Indonesia, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Namun, benarkah tahu baik untuk dikonsumsi?

Dilansir dari Delish, tahu dikenal sebagai asupan protein nabati yang kaya nutrisi. Ahli diet Lauren Manaker menyatakan bahwa tahu mengandung sembilan asam amino esensial yang penting bagi tubuh. Selain itu, tahu juga merupakan sumber zat besi, kalsium, dan magnesium, serta memiliki kadar lemak jenuh yang rendah dan bebas kolesterol.

Menurut data dari USDA, dalam setiap 100 gram tahu terdapat sekitar 8 gram protein, setara dengan kandungan protein pada yogurt Yunani atau keju cottage. Selain itu, tahu juga kaya akan vitamin A, C, D, E, K, dan B, serta menyediakan zat besi dan asam lemak omega-3 yang mendukung kesehatan tubuh.

Tahu mengandung isoflavon, senyawa yang bermanfaat dalam meningkatkan kepadatan tulang, mengurangi risiko kanker, menurunkan kadar kolesterol jahat, dan melawan stres oksidatif. Dengan kandungan kalori yang rendah, sekitar 76 kcal per 100 gram, tahu menjadi pilihan ideal bagi mereka yang menjalani diet sehat.

Ahli diet kardiologi preventif, Michelle Routhenstein, menyarankan untuk mengolah tahu dengan cara memanggang atau menumis bersama sayuran dan biji-bijian utuh untuk meningkatkan nilai nutrisinya. Agar lebih lezat, tahu dapat direndam dalam campuran rempah seperti oregano, basil, dan bawang putih bubuk, serta dikombinasikan dengan saus chimichurri atau minyak zaitun.

Namun, Routhenstein menyarankan untuk menghindari menggoreng tahu pada suhu tinggi, karena dapat menyebabkan pembentukan senyawa berbahaya yang memicu peradangan dalam tubuh.

Tahu Goreng Crispy (Foto : Dok Astronauts)

Beberapa orang mengkhawatirkan bahwa konsumsi tahu dapat meningkatkan risiko kanker payudara, berdasarkan penelitian pada tikus yang hasilnya kurang akurat. Namun, studi klinis berbasis manusia menunjukkan bahwa isoflavon dalam kedelai justru dapat membantu mengurangi risiko kanker tertentu. Sebuah meta-analisis tahun 2022 menemukan bahwa konsumsi isoflavon dapat menurunkan risiko kanker payudara pada wanita pra dan pasca-menopause.

Meskipun demikian, tidak semua orang aman mengonsumsi tahu. Individu yang alergi terhadap kacang-kacangan sebaiknya menghindarinya. Selain itu, penderita masalah tiroid, terutama hipotiroidisme, disarankan untuk membatasi konsumsi kedelai. Begitu pula bagi penderita batu ginjal dan batu empedu, karena kandungan oksalat dalam tahu dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal.

Tahu adalah makanan sehat dengan kandungan nutrisi yang beragam dan bermanfaat bagi tubuh. Dengan cara pengolahan yang tepat, tahu dapat menjadi bagian dari pola makan seimbang. Namun, individu dengan kondisi kesehatan tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara rutin. (Restu)

Sumber: detik.com