BijakFun

Kick-Off Program Pelatihan Keterampilan Digital dan Wirausaha oleh Alunjiva Indonesia

Alunjiva Indonesia mendirikan platform sosial untuk teman-teman disabilitas mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak.

2,600  views

KamiBijak.com, Hiburan – Alunjiva hadir pada tahun 2022 sebagai platform edukasi kesehatan dan peningkatan kapasitas serta kapabilitas disabilitas di Indonesia. Selain itu, Alunjiva Indonesia juga hadir untuk meningkatkan kesejahteraan hidup kepada masyarakat Indonesia untuk secara bersama menjadi masyarakat Indonesia yang unggul.

Fany Evita, Co-Founder Alunjiva juga memberikan pelatihan dan terapi dalam mewujudkan pendidikan inklusif bagi anak-anak disabilitas untuk memiliki konseptual, jiwa sosial, dan kemampuan praktik yang baik. Kick-Off program pelatihan Alunjiva Indonesia telah dimulai, acara yang dipertemukan di Gedung Komisi Nasional Disabilitas, Jakarta Timur ini adalah merupakan sebuah platform sosial yang di mana visi misi yang memberikan kesetaraan akses kepada teman-teman disabilitas.

Acara yang digelar Kamis (31/8) itu memiliki Program bernama Tech to Empower 2023 merupakan pelatihan untuk teman-teman disabilitas dalam program kolaborasi pentahelix menuju Indonesia inklusif ini adalah kami memberikan pelatihan kepada 500 teman-teman disabilitas dengan lintas disabilitas dan tersebar di seluruh Indonesia.

Pelatihan ini akan dilaksanakan secara online yang nantinya di dalam rangkaian pelatihan tersebut kami ada sebuah kegiatan workshop offline yang nantinya akan diadakan di Bali pada awal November nanti, tidak hanya itu di akhir program setelah kita mengembangkan sebuah backline, pelatihan nanti di akhir program setelah kita akan mengadakan program tech to empower submit yang di mana kita akan mengadakan job fair dan juga UMKM khusus untuk teman disabilitas.

“Alunjiva Indonesia sendiri tidak ada persyaratan latar belakang pendidikan yang spesifik asalkan teman-teman disabilitas memiliki kompetensi untuk bisa membaca, menulis, dan menghitung kemudian teman-teman memiliki minat dan komitmen untuk mengikuti program sampai akhir,” tutur Fany.

Program tech to empower ini sudah menjadi program yang ketiga tetapi masih terdapat sedikit hambatan-hambatannya pastinya karena Alunjiva memfokuskan untuk literasi digital, dan teman-teman disabilitas yang mengikuti pelatihan ini dari seluruh Indonesia pastinya hambatannya tidak semua disabilitas memiliki literasi yang cukup tentang digital jadi pada saat pelatihan-pelatihan ada hal-hal teknis.

Seperti tidak dapat mengakses, platform yang kita gunakan tidak bisa dibaca oleh nvde-nya teman-teman disabilitas netra jadi hal-hal tersebut yang membuat kami untuk menjadi bahan koreksi tim Alunjiva Indonesia untuk membuat platform-platform semakin aksesibel buat teman-teman jadi tantangan tersebut.

“Dan ada pula yang terkendala sinyal karena pelatihannya ada dari Kupang, Papua kita juga ada. Jadi kadang mereka kan kayak satu jam bahkan dua jam lebih cepat jadi dari kita kayak teman-teman daerah Jawa lagi semangat-semangatnya mereka udah agak sore gitu ya kemudian sinyalnya tidak stabil dan teman-teman Tuli juga Bahasa Isyarat kan beda-beda, Kupang nih beda, Jawa beda. Nah untuk mau ini siapa ya, untuk mengurangi hambatan kita pakai notecker jadi ada tulisan di bawah untuk teman-teman disabilitas Tuli bisa mengakses pelatihan tersebut dengan nyaman,” ujar Fany.

Alunjiva sendiri ke depannya akan mengupayakan untuk bisa menginisiasi sebuah program-program strategis yang melibatkan lintas stakeholder supaya teman-teman disabilitas ini terlibat di dalam pembangunan inklusif karena pastinya kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita berharap semakin banyak program-program yang melibatkan teman-teman disablitas dalam proses pembangunan,” pungkasnya. (Rafly/MG)

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
 
Follow kami juga di sini:
 
 
Terima kasih sudah menonton.
 
Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.