Kisah Cecilia, Seorang Penyintas Polio yang Sukses Menjadi Dokter

KamiBijak.com, Hiburan – Menjadi seorang penyintas polio tidak menghalangi Cecilia Renny Padang asal Manado menjadi dokter. Puluhan tahun berpraktik sebagai dokter, di usia 67 tahun ini ia masih aktif berorganisasi. Bahkan, saat ini ia menjabat sebagai Ketua I Ikatan Dokter Indonesia Wilayah DKI Jakarta, sekaligus IDI Cabang Jakarta Barat.

Didiagnosis polio membuatnya tidak bisa berjalan. Cecilia tertular virus ini dari sepupunya saat masih berusia 1,9 tahun. Gejala awalnya, ia mendadak mengalami kejang hingga demam tinggi nyaris 40 Derajat Celcius. Pada saat itu, vaksin polio belum tersedia.

Kemudian, orang tuanya langsung bergegas membaca Cecilia menjalani terapi, semacam fisioterapi. Beruntungnya, pertolongan pertama membuat virus ini hanya menyerang kaki kiri Cecilia yang terlihat mulai mengecil dibandingkan bagian kanan.

Singkat cerita, Cecilia dibawa ke Surabaya saat menginjak kelas 1 SD dengan harapan ada pertolongan dari Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Cecilia sempat diarahkan untuk operasi rekonstruksi kaki tetapi belum bisa dilakukan karena usianya masih terlalu dini.

Pada akhirnya, ia hanya mendapatkan pelatihan bagaimana melakukan aktivitas dengan mengidap polio. Ia latihan berjalan agar otot kakinya tetap bisa berfungsi meski didiagnosis polio. Hal ini agar kakinya bisa berjalan seperti bisa, tidak diseret.

Sembilan bulan berlalu setelah Cecilia dan keluarga memutuskan kembali ke Manado, kondisi Cecilia menunjukkan perkembangan yang pesat. Ia bisa berdiri dan berjalan meski kaki kirinya tampak ‘menggelantung’. 

Cecilia baru bisa melakukan operasi rekonstruksi kaki beberapa tahun setelahnya, tepatnya di 1963-1964 silam. Pasca operasi, kaki kirinya dipasangi gips. Sejak saat itu, kondisinya terus membaik.

"Polio ini sahabat saya. Bukan alasan bagi saya untuk tidak bisa bermanfaat untuk orang lain," ujar Cecilia dilansir dari Detik.com. (MG/Nadia)

Sumber: Detik.com

Follow kami juga di sini: