Kisah Disabilitas Asal Purwokerto yang Pantang Menyerah untuk Bekerja
Selvi Budianti dan Tri Yulianto, disabilitas yang bekerja di Hotel Meotel Purwokerto.
Kamibijak.com, Hiburan – Kaum disabilitas di Purwokerto, Jawa Tengah semakin memiliki kesempatan untuk berkarya. Salah satu kesempatan itu dibuka oleh Hotel Meotel Purwokerto by Dafam.
Selvi Budianti (30), salah satu karyawan disabilitas Meotel Purwokerto sudah bekerja di bagian housekeeping department divisi laundry sejak 30 November 2022 lalu. Perempuan asal Purwokerto ini, mengalami disabilitas tulang rapuh sejak kelas 2 SD.
Sebelumnya, Selvi kerap ikut dengan suaminya ke Solo. Namun, ia memutuskan untuk pulang kampung untuk bekerja.
“Saya memutuskan pulang kampung karena ingin bekerja juga, kebetulan di grup Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Purwokerto ada info lowongan pekerjaan di Meotel,” ujarnya, Sabtu (3/12/2022).
Tak butuh waktu lama, setelah Selvi mengirimkan berkas pendaftaran, ia mendapat undangan untuk wawancara hingga akhirnya diterima.
“Saya sangat bangga, ternyata seorang tuna daksa seperti saya dapat dipercaya untuk satu bagian penting dari sebuah perusahaan besar seperti Meotel,” katanya.
Walaupun selama bekerja Selvi kerap mengalami kesulitan, namun ia berhasil menemukan cara untuk mengatasinya.
Selain Selvi, Tri Yulianto (31) pun tidak kalah inspiratif. Sebelumnya, ayah dua anak itu sempat bekerja sebagai teknisi di PT TOA di Cibinong, dan kini bekerja di Meotel Purwokerto.
Tuna daksa dengan kaki palsu ini mulai bekerja di Meotel Purwokerto tepat pada Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember.
“Saya sangat berterima kasih kepada manajemen Meotel karena telah dipercaya untuk mengemban tugas sebagai public area. Semoga kisah saya dapat menjadi inspirasi kepada teman-teman penyandang disabilitas lain agar tetap menjaga semangatnya,” ujar Tri.
General Manager Meotel Purwokerto by Dafam, Andre H Binawan mengatakan, kaum disabilitas memiliki hak yang sama untuk bisa bekerja sesuai bidangnya.
Kesadaran Andre untuk membuka lapangan kerja bagi disabilitas berawal dari pengalaman pribadinya.
“Saya memiliki adik kandung penyandang disabilitas. Sehingga sejak kecil saya mempunyai mimpi jika saya sudah dewasa nanti saya harus dapat memberikan kontribusi nyata kepada orang-orang yang memiliki keistimewaan seperti adik saya,” ujarnya.
Andre mengungkapkan, karyawan disabilitas yang bekerja di Meotel, akan mendapatkan hak dan fasilitas yang sama dengan karyawan lainnya sesuai Perda Kabupaten Banyumas Nomor 19 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas.
“Kehadiran kawan-kawan difabel pasti akan membawa warna baru di lingkungan kerja. Saya juga menegaskan pada karyawan lainnya agar saling menghormati serta tidak membeda-bedakan,” ujarnya. (MG/Alissa)
Sumber : regional.kompas.com
Follow kami juga di sini: