BijakFun

Kisah Disabilitas Bahagia, Kouji Mendirikan Kafe Ramah Autis

Kisah seorang autis yang bernama Kouji mendirikan kafe ramah autis.

4,669  views

KamiBijak.com, Hiburan - Dalam kesunyian, impresi pertama di Kouji Genki Project muncul ketika melangkahkan kaki ke kafe yang terletak di Tebet, Jakarta Selatan. Kafe ini bukan sekadar tempat untuk menikmati kopi, melainkan juga sebagai lingkungan yang ramah bagi individu dengan autisme. Kouji Santoso Eto, sang pemilik, sendiri merupakan seorang individu dengan autisme.

Kouji memiliki minat khusus dalam dunia kopi, menggeluti seni menyajikan minuman berbahan dasar espresso. Pada tahun 2018, dia menjalani pelatihan menjadi barista di Anomali Kopi. Setahun berikutnya, dengan sertifikat barista di tangannya, Kouji bergabung dengan PT Sumitomo Indonesia.

Perjalanan Kouji dalam dunia barista tidak terlepas dari tantangan menu latte art yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Meskipun sulit, khususnya karena fluktuasi mood, Kouji berhasil mengatasi hambatan tersebut. Minatnya untuk mendirikan kafe sendiri dengan konsep ramah bagi individu dengan autisme semakin berkembang, terutama setelah melihat kesuksesan rekan masa kecilnya sebagai seorang barista.

Dukungan ibunya, Yumiko Santoso Eto, menjadi kunci penting. Yumiko menyadari bahwa anaknya yang memiliki kebutuhan khusus memerlukan tempat untuk mengembangkan bakatnya. Pada tahun 2019, Kouji Genki Project pun resmi berdiri.

Dalam peran kafe ini, Yumiko mengambil peran sebagai chef sementara Kouji menjadi barista. Awalnya, mereka berdua yang mengelola kafe, dengan Yumiko membuat kue dan Kouji menyajikan minuman. Menu yang disajikan oleh Yumiko dijamin bernutrisi dan ramah bagi individu dengan autisme, mengakomodasi kebutuhan khusus seperti menu gluten free dan tanpa gula putih.

Nama "Genki" yang dipilih tidak hanya sekadar kata, melainkan mencerminkan harapan bagi kesehatan dan semangat bagi setiap pengunjung. Seiring berjalannya waktu, Kouji Genki Project dikenal luas dan semakin berkembang, menarik perhatian banyak pengunjung dari kalangan individu dengan autisme.

Perekrutan staf untuk membantu di dapur juga menjadi langkah selanjutnya. Yumiko memilih orang-orang yang memahami autisme untuk bergabung dalam tim. Diskusi rutin mengatasi setiap masalah yang muncul, menciptakan lingkungan yang mendukung dan ramah di Kouji Genki Project. (Zevazan/MG)

Sumber: kbr.id

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
 
Follow kami juga di sini:
 

Terima kasih sudah menonton.

Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.