BijakFun

Kisah Ida Mujtahidah, Perempuan Disabilitas yang Raih Gelar S2 Cumlaude dari UGM

Perempuan disabilitas Ida Mujtahidah lulus S2 cumlaude dari UGM. Kisah inspiratifnya membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang meraih prestasi.

KamiBijak.com, Hiburan - Sebuah sosok yang membuktikan bahwa mencapai impian akademis adalah mungkin terlepas dari tantangan fisik adalah Ida Mujtahidah, seorang wanita penyandang disabilitas yang baru saja lulus dengan gelar Magister dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,9. Perjalanannya tidak mudah, tetapi ia mampu mengatasi tantangan melalui ketekunan dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Dukungan Keluarga dan Komunitas Ida: Pilar Utama Kesuksesannya

Dalam perjalanannya menuju gelar Magister, Ida menghadapi sejumlah rintangan termasuk krisis mental yang berdampak pada motivasinya. Meskipun begitu, ia mampu melewatinya berkat dukungan luar biasa dari keluarganya dan komunitasnya. Kesehatan mentalnya terjaga melalui kombinasi konsultasi rutin dengan seorang psikolog dan interaksi positif dengan penerima beasiswa LPDP lainnya.

Sebagai penerima beasiswa LPDP, Ida juga memiliki privilese untuk bertemu dengan orang-orang yang sangat termotivasi yang memberinya lebih banyak tujuan untuk terus bekerja lebih keras.

Kemajuan dan Tantangan Pendekatan UGM Terhadap Akses Disabilitas

Selama studinya di UGM, Ida merasa senang dengan banyaknya penyediaan akses disabilitas yang baik seperti lift dan ruang khusus di perpustakaan, tetapi ia khawatir dengan kemungkinan meningkatnya kebutuhan akan iklim kampus yang inklusif yang memungkinkan mahasiswa penyandang disabilitas untuk mengejar aspirasi mereka dengan bebas.

Advokasi bagi Penyandang Disabilitas

Selain akademis, Ida berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk kepedulian advokasi disabilitas. Ia menghadiri konferensi internasional dengan tujuan memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas terkait akses yang setara terhadap pendidikan dan kesempatan kerja.

“Saya ingin agar lebih banyak penyandang disabilitas yang mendapatkan akses pendidikan tinggi seperti saya. Stigma yang melekat pada disabilitas harus dihapuskan, dan masyarakat perlu lebih mendukung inklusivitas,” kisah Ida.

Motivator Bagi Kaum Muda

Kisah Ida Mujtahidah adalah bukti bahwa disabilitas bukanlah alasan untuk tidak mencapai sesuatu. Dengan ketekunan, dukungan komunitas, dan lingkungan pendidikan yang inklusif, seseorang dapat mencapai apa pun. Hasratnya untuk memperjuangkan hak-hak orang dengan disabilitas telah menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang demi kesetaraan dalam pendidikan dan layanan sosial. (Restu)

Sumber: detik.com

Saksikan video lebih lanjut di YouTube