KabarBijak

Kisah Perjuangan Ojol Disabilitas di Bali yang Menginspirasi

Perjuangan ojol disabilitas Agus Setiawan di Bali yang penuh semangat, menginspirasi, dan membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan.

KamiBijak.com, Infosiana - Agus Setiawan, seorang pengemudi ojek online disabilitas di Bali, menghadapi berbagai tantangan hidup dengan semangat tak tergoyahkan. Kisahnya adalah cerminan keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi keterbatasan fisik dan kehidupan yang penuh rintangan.

Perjuangan Tanpa Batas: Ojol Disabilitas di Bali

Denpasar - Agus Setiawan telah membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih impian, seperti saat ia berhasil menjadi pengemudi ojek online di Bali meski harus memodifikasi motornya dan menghadapi banyak tantangan di jalan. Pria berusia 36 tahun dengan tinggi badan sekitar 115 cm dan tanpa tangan kiri ini telah menjadi pengemudi ojek online (ojol) di Bali selama dua tahun terakhir.

“Saya sekarang kerja, ketika ingin makan nasi jinggo, saya bisa membeli. Dulu tidak bisa,” kenang Agus saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (7/12/2024).

Perjalanan Hidup yang Penuh Tantangan

Agus merantau ke Bali seorang diri pada tahun 2003. Sebelum menjadi ojol, ia bekerja sebagai buruh bangunan, meski kondisinya membuat pekerjaan itu sangat berat. Tekadnya untuk hidup mandiri dan membantu keluarganya di Banyuwangi, Jawa Timur, terus memotivasi langkahnya.

Kesulitan hidup yang dihadapi Agus mencerminkan pentingnya kesetaraan yang diusung Kementerian Sosial dalam kampanye #SetaraBerkarya saat peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024, yang menyoroti bagaimana penyandang disabilitas seperti Agus dapat berkontribusi secara positif jika diberi kesempatan yang setara.

Modifikasi Motor untuk Mobilitas

Agus Setiawan, salah satu disabilitass yang bekerja sebagai ojek online (ojol) di Bali. (Foto: Firga Raditya Pamungkas/detikBali) 

Untuk bisa bekerja sebagai ojol, Agus harus memodifikasi motornya dengan menambahkan dua roda tambahan di belakang untuk kestabilan dan memindahkan rem tangan ke bagian bawah agar dapat dioperasikan dengan kakinya. Modifikasi ini memungkinkannya mengendarai motor dengan aman meskipun memiliki keterbatasan fisik. Motor Honda PCX hitamnya dilengkapi dengan dua roda tambahan di belakang, sementara rem tangan dipindahkan ke bagian bawah agar bisa dioperasikan dengan kaki. Biaya modifikasi mencapai Rp 7 juta yang ia cicil dengan bantuan temannya, Hamdali.

“Kadang saya nggak enak karena orang dealer telepon dia kalau saya telat bayar,” kata Agus dengan raut penuh rasa terima kasih.

Perjuangan di Jalanan Denpasar

Agus sering mengaspal di Denpasar karena akses jalan yang lebih ramah untuk motornya. Pendapatannya berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per hari, namun penghasilan itu kerap tak cukup untuk menutupi kebutuhan hidup dan membayar cicilan.

Rintangan di Lapangan

Agus Setiawan, salah satu difabel yang bekerja sebagai ojek online (ojol) di Bali. (Foto: Firga Raditya Pamungkas/detikBali)

Dalam pekerjaannya, Agus tak lepas dari perlakuan meremehkan dan ketidakadilan. Beberapa pelanggan bahkan pernah memintanya mengantar pesanan hingga lantai empat, meskipun sudah diberi tahu tentang kondisinya. Ia juga pernah kehilangan uang karena kekurangan kembalian Rp 1.000.

Namun, semangat Agus tetap menyala, terlihat dari usahanya mengantar pesanan hingga lantai empat meski harus bersusah payah dan tekadnya untuk terus bekerja meskipun sering menghadapi perlakuan tidak adil dari pelanggan. “Saya ingin punya keluarga sendiri, ingin seperti teman-teman yang bisa pulang kapan saja dan memberi untuk orang tua,” katanya dengan tatapan penuh harapan.

Kesimpulan

Kisah hidup Agus Setiawan adalah inspirasi nyata tentang ketangguhan dan semangat hidup. Keterbatasan fisik tak menghalangi langkahnya untuk terus bekerja, berjuang, dan bermimpi. Semoga kisah ini menyadarkan kita akan pentingnya menghargai dan mendukung sesama, tanpa memandang perbedaan. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dengan memberikan kesempatan yang setara bagi semua. (Restu)

Sumber: detik.com