Kisah Signmark, Seorang Rapper dalam Kesunyian

KamiBijak.com, Hiburan – Seorang rapper Tuli asal Finlandia bernama Signmark menampilkan rap-nya dengan gerakan dan ekspresi wajah melalui Bahasa Isyarat. Ia menampilkan karya musiknya dalam kesunyian.

Signmark, yang memiliki nama asli Marko Vouriheimo merupakan seorang rapper Tuli yang mendobrak ‘kemustahilan’ bahwa Tuli dapat berkarya dalam musik. Dengan Bahasa Isyarat, ia mencoba menerjemahkan melodi lagu.

“Saya selalu bermimpi untuk menjadi seorang seniman, tetapi tidak ada yang percaya kepada saya. Semua orang berkata, ‘kamu Tuli, kamu tidak akan bisa melakukan ini’. Itu terasa sangat buruk. Jadi saya memutuskan akan menunjukkan kepada semua orang bahwa saya bisa melakukan ini (bermusik),” ujar Signmark dilansir dari South China Morning Post.

Signmark dan sebagian anggota keluarganya, seperti orang tua, kakak, sampai paman, merupakan seorang yang terlahir Tuli. Namun, kakek dan neneknya dapat mendengar serta mahir memainkan harmonika dan piano. Hal ini yang membuatnya tertarik dengan dunia musik sejak kecil.

“Keluarga saya Tuli, tetapi kakek-nenek saya bisa mendengar, jadi mereka tidak tahu Bahasa Isyarat apapun,” kata Signmark.

Saat usia tujuh tahun, Signmark mulai terinspirasi untuk menerjemahkan lagu ke dalam Bahasa Isyarat. Ia juga mengatakan, kakek dan neneknya yang membuat Signmark tertarik dengan musik pertama kali melalui lagu-lagu Natal.

“Saya melihat kakek saya bermain piano dan nenek saya bernyanyi. Saya mulai membaca bibir apa yang dia nyanyikan dan kemudian saya mulai melakukan Bahasa Isyarat kepada orang tua saya yang Tuli. Mereka terlibat dan menyadari bahwa musik adalah sesuatu yang menghubungkan orang,” tuturnya.

Kemudian, dirinya mulai menerjemahkan ratusan lagu ke dalam Bahasa Isyarat. Lagu yang diterjemahkan juga berasal dari berbagai artis dengan genre musik yang berbeda, seperti lagu Bon Jovi, Michael Jackson, dan Metallica.

“Dalam Bahasa Isyarat, jika saya ingin menggunakan nada yang lebih tinggi, maka saya mengangkat tangan, itu menunjukkan nada volume, dan kemudian bassnya lebih rendah saya menurunkan,  jadi begitulah cara saya membuatnya terlihat,” ujarnya.

Menurutnya, elemen terpenting untuk merasakan musik adalah dengan sentuhan. Signmark bisa merasakan getaran alat musik seperti bass dan lain sebagainya. Ia juga mengatakan, meskipun telinganya tidak mampu menyerap alunan melodi, tetapi matanya sanggup menangkap berbagai gerak dan ekspresi orang yang sedang bermusik.

“Misalnya, jika Anda bermain biola, saya dapat melihat 90 persen atau 95 persen pemain biola memiliki ekspresi wajah yang sama ketika mereka bermain. Mata tertutup dan terlihat sangat emosional,” jelasnya.

Dalam pencapaiannya, ia pernah menjadi salah satu artis yang berlomba untuk memenangkan kesempatan mewakili Finlandia di sebuah kontes musik Eropa, Eurovision Song Contest 2009. Di sana Signmark tampil dengan penyanyi Finlandia, penulis lagu dan multi-instrumentalis Osmo Ikonen, ia menempati posisi kedua dalam kompetisi kualifikasi dengan 41,2 persen suara.

Berkat hal itu, membuat perusahaan rekaman Warner Music Group tertarik pada Signmark dan menandatangani kontrak rekaman sekaligus menjadi musisi Tuli pertama dalam perusahaan tersebut. 

Setelah sukses membuat beberapa album, Signmark memutuskan untuk memperluas jangkauan audiensnya ke industri musik Asia, dengan membuat empat lagu dalam Bahasa Isyarat Cina.

Berangkat dari kesuksesannya dalam bermusik dan pribadi yang bersemangat, membuat Signmark telah mengabdikan hidupnya untuk membuat musik dengan Bahasa Isyarat. Ia berhasil mewujudkan mimpinya yang lain untuk berkeliling dunia, serta bertemu dan bekerja sama dengan banyak musikus. Ia juga menyuarakan karya-karya rap-nya dalam Bahasa Isyarat ke beberapa konsep dan aksi panggungnya didokumentasikan oleh banyak televisi. (MG/Nadia)

Sumber: South China Morning Post

Follow kami juga di sini: