KabarBijak

Kolaborasi TNI AD dan JHL Foundation Hidupkan Lahan Tidur Dukung Ketahanan Pangan Nasional

TNI AD dan JHL Foundation sinergi manfaatkan lahan tidur di Bandung, tingkatkan hasil panen hingga 10 ton/hektar.

1,013  views

KamiBijak.com, Infosiana - Ketahanan pangan menjadi salah satu isu krusial yang terus diupayakan oleh pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Program ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk TNI Angkatan Darat (TNI AD) dan JHL Foundation. Di Kampung Lampegan, Kabupaten Bandung, lahan tidur seluas 15 hektar yang telah terbengkalai selama empat tahun kini dihidupkan kembali dengan upaya kolaboratif dan teknologi modern.

Mengapa Lahan Tidur Menjadi Tantangan

Letkol Inf Tinton Amin Putra, Dandim 0624 Kabupaten Bandung, mengungkapkan bahwa lahan tersebut ditinggalkan karena serangan hama yang berulang kali membuat petani enggan mengolahnya. “Panen selalu gagal, hanya menghasilkan 2-4 ton beras per hektar, jauh dari potensi sebenarnya,” jelas Tinton. Situasi ini memperburuk kesulitan ekonomi para petani.

Langkah Kolaboratif JHL Foundation

JHL Foundation, dipimpin oleh pengusaha Jerry Hermawan Lo, tergerak membantu. Dua tahun terakhir, yayasan ini telah fokus pada sektor agrobisnis dan berkolaborasi dengan petani lokal serta Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Mereka tidak hanya menawarkan dana tetapi juga solusi inovatif, seperti penggunaan drone untuk penyebaran pupuk, traktor mini, dan mesin penggiling padi. “Kami percaya teknologi adalah kunci untuk produktivitas yang lebih baik,” ujar Jerry.

Kolaborasi ini pun melibatkan Bang Bara, kelompok muda dari Kabupaten Bandung yang memproduksi pupuk organik. Hasilnya? Biaya produksi petani berkurang dari Rp 4 juta menjadi Rp 1,5 juta per hektar, meringankan beban ekonomi mereka.

Keberhasilan yang Signifikan

Setelah masa tanam empat bulan, panen raya diadakan, dan hasilnya mengejutkan semua pihak. Lahan yang sebelumnya hanya menghasilkan 2-4 ton beras kini memproduksi 8,5-10 ton per hektar. “Ini melampaui ekspektasi kami dan rata-rata produksi nasional,” ungkap Jerry dengan penuh rasa syukur. Keuntungan lebih besar pun dirasakan petani, yang kini bisa mengelola lahan dengan lebih efisien.

Dinas Pertanian Kabupaten Bandung turut mendukung dengan menyediakan fasilitas pompanisasi untuk memastikan air tercukupi. Sinergi ini menunjukkan bagaimana kolaborasi berbagai pihak mampu mengatasi tantangan sektor pertanian.

Dampak pada Produktivitas Nasional

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, Jawa Barat menghasilkan 9,1 juta ton gabah kering, berkontribusi besar pada produksi nasional sebesar 31 juta ton per tahun. Dengan metode yang diterapkan JHL Foundation, harapannya daerah lain di Indonesia dapat meniru keberhasilan ini. “Kunci ketahanan pangan adalah inovasi dan kolaborasi,” tutur Jerry, penuh optimisme.

Inspirasi bagi Daerah Lain

Proyek ini menjadi contoh nyata bahwa ketahanan pangan bisa dicapai dengan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kolaborasi ini bukan sekadar program pertanian biasa, tetapi langkah besar menuju swasembada pangan nasional. Bagi Indonesia, ini adalah tanda positif bahwa tantangan besar bisa diubah menjadi peluang. (Restu)

Sumber: Merahputih.com

Saksikan video lebih lanjut di YouTube