BijakFun

Kongkow Inklusif Konekin 2020 Ajak Peduli Kesehatan Mental

Kongkow Inklusif ini adalah kegiatan rutin bulanan digelar (Konekin) sebagai wadah teman disabilitas dan nondisabilitas untuk bertemu dan berdiskusi.

6,340  views

Kamibijak.com, Hiburan – Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) kembali menyelenggarakan acara Kongkow Inklusif yang ke 15 dengan tema Love & Disabiliy di Mbloc Space, Jakarta Selatan, Sabtu, 15 Februari 2020.

Acara bulanan ini merupakan wadah bagi teman disabilitas dan nondisabilitas bertemu dan saling berdiskusi mengenai tema atau topik-topik tertentu yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat.

Dalam kesempatan Kongkow Inklusif kali ini, Konekin Indonesia sebagai penyelenggara acara mengundang pembicara sekaligus artis Hana Madness yang juga seorang aktivis kesehatan mental. Ada pula pebisnis cantik, Fanny Efrita, yang juga jadi pembicara. Keduanya membagikan cerita mengenai kisah cinta mereka dan berbagi pengalaman hidup.

Hana Madness yang menyandang disabilitas Bipolar Disorder Psychotic ini akan mendapatkan gejala waham delusi halusinasi ekstrim. Ia baru menyadari kondisi tersebut setelah menjalani perawatan oleh dokter Psikiatri di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) 2013 lalu.

"Sebenarnya aku sudah menyadarinya sedari kecil, tapi aku terlambat mendapatkan penanganan dari dokter dan baru mengetahui kalau aku mengidap bipolar disorder psychotic tahun 2013," ujar perempuan bertato itu.

Menurut Hana, awalnya keluarga tidak menerima diagnosa dari dokter mengenai penyakit yang diidapnya. Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya Hana mampu menunjukkan bahwa kesehatan mental itu sangat penting lewat berbagai prestasi dan perjuangannya selama menjadi aktivis kesehatan mental.

"Tapi seiring waktu dengan aktivisme yang aku lakukan di media-media dengan karya-karya yang aku hasilkan akhirnya keluarga terbuka matanya dengan isu kesehatan jiwa pada umumnya," tambah Hana kepada Kamibijak.com

Hana juga berpesan agar mau membuka diri bila mengidap gangguan kesehatan mental. Itu adalah bentuk apresiasi diri dari seseorang yang mengidap mental illness.

"Ingat kamu berjalan di medan ini enggak sendirian, kita berjalan bergandengan, bersama untuk menghadapi hari. Berdamai dengan masa lalu yang sangat-sangat berat, dan mental illnes its not your fault," tegas Hana.

Sumber:
Tim Liputan kamibijak.com,Jakarta Selatan, (Sabtu,15 Februari 2020) & KoneKin Indonesia.
----
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel
Follow kami juga di sini:
Website:http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.


Tag: kesehatan mental,mental,kongkow inklusif,inklusif,pendidikan inklusif,konekin,konekin 2020,konekin indonesia,bipolar disorder,bipolar,bipolar disorder psychotic,hana madness,fanny efrita,bahasa isyarat,belajar bahasa isyarat,bahasa isyarat indonesia,bisindo,berita bahasa isyarat,media,media bahasa isyarat,tuli,teman tuli,disabilitas,penyandang disabilitas,disabilitas indonesia,difabel,difabel indonesia