BijakFun

Madinah Desainer Disabilitas yang Tunjukkan Bakatnya di Peragaan Busana

Perempuan Disabilitas asal Semarang, tunjukkan karyanya di perayaan Hari Disabilitas Internasional.

4,499  views

Kamibijak.com, Hiburan – Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dirayakan di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya di Kota Semarang, Jawa Tengah. Kota Semarang akan menampilkan peragaan busana karya kaum disabilitas dalam acara tersebut. 

Madinah Salma Tsuraya, salah satu desainer disabilitas akan menunjukkan karyanya. Perempuan asal Kota Semarang yang mengidap kesulitan mendengar atau Hard of Hearing (HoH) itu mengaku menyukai dan bangga karena karyanya akan ditampilkan di depan banyak orang. 

Ia pun melakukan berbagai persiapan untuk memastikan bahwa karyanya bisa tampil secara sempurna. 

“Masih proses menyiapkan baju yang akan ditampilkan, sedikit lebih sulit dari biasanya karena model baju kali ini cukup unik,” ujarnya. 

Acara peragaan busana tersebut digelar oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan Citi Indonesia. Namun ternyata, acara ini bukan kali pertama bagi Madinah untuk menunjukkan bakatnya. Sebelumnya, Ia pernah memamerkan karyanya di ajang Semarang Fashion Trend (SFT).

Perempuan berusia 26 tahun itu sudah menyukai dunia mode sejak masih berada di bangku SD. Dalam mendesain pakaian, ternyata ia belajar secara otodidak dan sesekali belajar pada kenalannya yang juga seorang desainer. Ia mulai lebih serius pada tahun 2019 dalam bidang ini. 

Hasil karyanya ia jual melalui media sosial dan menawarkan kepada keluarga, teman, dan tetangga dengan harga mulai dari Rp 300 hingga Rp 1 juta. 

Madinah bercita-cita ingin memiliki butik sendiri. Hal ini membuat perempuan asal Semarang itu bergabung ke dalam program Kita Muda Kreatif (KMK), yang dipelopori oleh UNESCO dan Citi Indonesia.

“Awal mulai ikut program KMK, awalnya saya mengetahuinya dari teman mama yang bekerja dari kelurahan. Setelah itu saya tertarik untuk mengikutinya,” ujar Madinah. 

Berkat program tersebut, pengetahuannya terus bertambah terkait warisan budaya UNESCO.

Director and Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari, menjelaskan terkait KMK. Menurutnya, program ini dibentuk untuk mengatasi masalah minimnya peluang pengembangan pekerjaan dan kapasitas masyarakat yang tinggal di sekitar situs warisan dunia di Indonesia. 

Lebih lanjut, Ia juga mengatakan bahwa strategi konservasi dan promosi warisan budaya masih cenderung berfokus pada pengembangan infrastruktur daripada pembangun kapasitas masyarakat sekitar. Melihat hal itu, UNESCO dan Citi Foundation mengangkat program ini. 

“Oleh karenanya, untuk memberikan peluang lebih terhadap pengembangan kapasitas masyarakat dan mengembangkan mata pencaharian mereka, UNESCO Jakarta melalui dukungan penuh Citi Foundation menginisiasi program KMK ini,” tutur Puni. (MG/Alissa)

Sumber : liputan6.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   

Follow kami juga di sini: 

 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.