Mahasiswa UB Mengajarkan Bahasa Isyarat Lewat Webinar BTS
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mengadakan webinar dengan membahas kesehatan telinga dan mengajarkan bahasa isyarat.
KamiBijak.com, Infosiana – Menjadi calon tenaga kesehatan untuk masyarakat tak terkecuali para penyandang disabilitas memang salah satu kewajiban yang ditanggung oleh seluruh mahasiswa kedokteran mereka harus menjalankan kewajibannya sesuai sumpah yang telah diucapkan. Melalui acara webinar BTS (Breaking The Silence) mahasiswa Universitas Brawijaya mengadakan webinar untuk mengajarkan beberapa bahasa isyarat kepada seluruh partisipan yang turut hadir.
Ada sebanyak 181 partisipan mengikuti kegiatan seminar BTS (Breaking The Silence) yang diadakan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melalui zoom Minggu (19/9/21). Dengan menghadirkan dua narasumber yaitu dr. Mohammad Dwijo Murdiyo, Sp.THT-KL(K), FICS selaku spesialis Anatomi dan Kesehatan Telinga serta Muhammad Hasanudin, S.Par selaku Teman Tuli Gerkatin Malang.
Pada webinar yang berlangsung selama hampir 5 jam ini membahas tentang kesehatan telinga seperti mengenal bagian dalam telinga, membahas bagaimana cara mencegah ketulian dengan cara menghindari telinga dari suara yang keras, mengistirahatkan telinga maksudnya adalah menghindari penggunaan earphone atau headphone dengan volume yang keras, dan mengenal penyebab dari ketulian itu sendiri seperti Tuli Kongenital atau Tuli sejak lahir, congek (OMSK), Tuli akibat bising (NIHL), Tuli orang tua atau Presbikusis, dan kotoran telinga atau Serumen.
Tidak hanya itu, dalam webinar tersebut dijelaskan juga apa perbedaan antara tunarungu dan Tuli, menurut Achan sapaan akrab dari Muhammad Hasanudin tunarungu itu kerusakan dalam pendengaran, sedangkan Tuli adalah sebuah budaya dan identitas dengan menggunakan bahasa isyarat. “Teman-teman Tuli lebih senang disebut dengan Tuli, karena kalau melihat artinya tunarungu adalah kerusakan pada pendengaran, sedangkan buat teman-teman Tuli itu termasuk ke bahasa yang kasar,”ungkap Achan.
Selain membahas tentang kesehatan telinga, semua orang yang ikut dalam webinar ini juga mempelajari bahasa isyarat yang sering digunakan sehari-hari. Dengan mengundang JBI (Juru Bahasa Isyarat) dan teman Tuli Gerkatin Malang. Para peserta terlihat antusias dengan bahasa isyarat. Terlihat dari kuis yang diberikan oleh panitia acara tersebut.(GLOR/MG)
Sumber : Liputan Webinar zoom (Minggu 19 September 2021)
#KabarBijak
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel
Follow kami juga di sini:
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.
=====================================
Tag: universitas brawijaya,bahasa isyarat,webinar,webinar breaking the silence,
webinar universitas brawijaya,Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,belajar bahasa isyarat,disabilitas,media ramah disabilitas,kamibijak,kamibijak.com