KabarBijak

Mahasiswa Vokasi UNS, Garap Alat Deteksi Banjir bagi Kaum Disabilitas

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret ciptakan alat deteksi banjir yang inklusif bagi disabilitas.

4,050  views

Kamibijak.com, Infosiana – Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan produk early warning system (EWS) yang inklusif untuk kaum disabilitas. 

Fendi Aji Purnomo, selaku Ketua Tim Dosen Vokasi Teknik Informatika Sekolah Vokasi UNS, mengatakan bahwa bersamaan dengan Pusat Studi Bencana (PSB), Sekolah Vokasi mengembangan alat untuk peringatan dini banjir di Desa Pecakaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. 

Produk ini memiliki fitur alarm berupa sirine dan lampu indikator yang ditunjukkan kepaada kaum disabilitas ketika nantinya ada kenaikan level air. 

"Dengan sistem peringatan dini tersebut diharapkan masyarakat difabel dan komunitas tersebut dapat menerima peringatan dini banjir," ujar Fendi, dikutip Antara, Kamis (20/10/2022).

Awalnya kegiatan ini dimulai dengan observasi bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan dan Pemerintah Desa Pecakaran. Selain itu, ada pula kegiatan pemasangan titik rawan banjir, pemasangan alat EWS banjir, uji coba, kalibrasi level peringatan, serta sosialisasi cara kerja alat EWS banjir, dan cara peratawan alat kepada masyarakat Desa Pecakaran. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) alat bantu dianggap sebagai cara untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dengan pijakan yang sama dengan orang lain. Lebih lanjut, menurut Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, alat dan teknologi bisa mengubah hidup seseorang khususnya kaum disabilitas. 

Selain itu, adanya alat bantu ini tentu memiliki dampak baik seperti memperbesar akses produk bantuan yang memang sudah terjamin kualitasnya, aman, dan terjangkau. Tidak hanya itu, alat bantu juga mendorong angkatan kerja untuk bisa lebih produkif lagi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

Namun, ternyata hampir 1 Miliar kaum disabilitas tidak memiliki akses alat bantu, karena harganya yang tidak terjangkau. Hal itulah yang menjadi faktor utama dalam akses alat bantu disabilitas. 

Hal ini menjadikan mereka harus meminta bantuan kepada keluarga dan teman-teman untuk membantu finansial mereka, dalam pembelian alat bantu bagi kaum disabilitas. (MG/Alissa)

Sumber : liputan6.com 

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   

Follow kami juga di sini: 

 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.