Menaker Dorong Job Fair Rutin untuk Kurangi Pengangguran dan Dukung Disabilitas
Menaker dorong job fair rutin untuk kurangi pengangguran dan mendukung disabilitas, meningkatkan inklusivitas kerja.
KamiBijak.com, Infosiana - Pemerintah berupaya mengurangi angka pengangguran melalui penyelenggaraan job fair yang diadakan secara rutin. Inisiatif ini juga ditujukan untuk memperkuat dukungan bagi penyandang disabilitas dengan menyediakan akses pekerjaan yang lebih inklusif.
KamiBijak.com, Infosiana - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Yassierli menegaskan komitmen pemerintah untuk menekan angka pengangguran melalui penyelenggaraan bursa kerja atau job fair secara rutin. Fokus utama program ini adalah membuka akses pekerjaan yang lebih besar bagi penyandang disabilitas, sesuai dengan amanat undang-undang ketenagakerjaan terkait inklusivitas tenaga kerja.
Pentingnya Job Fair untuk Mengatasi Pengangguran
Dalam acara Jaknaker Expo 2024 yang berlangsung pada 21-22 November 2024 di Balai Sudirman, Jakarta, Yassierli menekankan pentingnya job fair sebagai solusi praktis bagi pencari kerja. "Job fair ini adalah bentuk nyata pemerintah dalam menyediakan akses peluang kerja, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang cukup kompleks," ujar Yassierli.
Menurutnya, kegiatan job fair rutin diharapkan dapat menjadi jawaban bagi angka pengangguran yang masih tinggi, dengan menyediakan lebih banyak opsi pekerjaan untuk berbagai lapisan masyarakat, termasuk para penyandang disabilitas yang sering kali diabaikan.
Komitmen Menaker terhadap Penyandang Disabilitas
Selain membuka peluang kerja umum, Menaker Yassierli menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen kuat untuk meningkatkan akses pekerjaan bagi penyandang disabilitas. "Kami berkomitmen untuk lebih memperhatikan pelatihan hingga lowongan kerja bagi penyandang disabilitas. Ke depan, Kemenaker akan lebih sering menyelenggarakan job fair, termasuk mengakomodasi saudara kita penyandang disabilitas," tambahnya.
Langkah Konkret: Job Fair Rutin di Berbagai Kota
Yassierli menjelaskan bahwa Kemenaker berencana untuk menggelar job fair setiap minggu di kota-kota berbeda. Langkah ini diharapkan tidak hanya memberikan akses lebih luas kepada masyarakat, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang lebih inklusif. "Kami sedang berusaha agar job fair ini bisa terlaksana setiap minggu di berbagai kota," ungkapnya.
Dengan penyelenggaraan job fair rutin, diharapkan dapat mengurangi ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dan kompetensi tenaga kerja. Selain itu, melalui job fair ini, pemerintah juga berupaya mengurangi angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang meningkat akibat kondisi ekonomi global yang tidak stabil.
Kolaborasi dengan Berbagai Pihak
Yassierli juga mengajak seluruh pihak, baik pemerintah daerah, industri, hingga institusi pendidikan, untuk bersama-sama menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang mendukung. Ia menekankan bahwa peran seluruh pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan pekerjaan.
"Pengangguran adalah masalah kolektif yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak saja. Oleh karena itu, saya mengajak pemerintah daerah dan seluruh stakeholder untuk bersama-sama mengatasi tantangan ini," katanya.
Kesimpulan
Dengan penyelenggaraan job fair yang lebih intensif dan inklusif, pemerintah berharap dapat mengatasi pengangguran sekaligus memberikan peluang yang lebih besar bagi penyandang disabilitas. Kolaborasi dari berbagai pihak menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan. (Restu)
Sumber: Kompas.com
Saksikan video lebih lanjut di YouTube