BijakFlash

Mengenal Metode TEACCH untuk Mendidik Anak Spektrum Autisme

TEACCH adalah metode dikembangkan khusus untuk anak-anak dengan gangguan spektrum autisme.

4,274  views

KamiBijak.com, Flash – Terdapat bermacam-macam metode pengajaran yang berbeda untuk anak gangguan spektrum autisme (ASD) agar dapat mandiri. Dari sekian banyak metode pembelajaran, metode Treatment and Education of Autistic and Communication Handicapped Children (TEACCH) menjadi salah satu metode paling tepat untuk mendidik anak ASD.

Dilansir dari Autismparentingmagazine, metode TEACCH dikembangkan sebagai bentuk pengajaran terstruktur yang sangat disukai anak ASD. Metode ini menitikberatkan pada kebutuhan perkembangan anak, minat, dan keterampilan untuk mengembangkan kemandirian anak. 

Metode TEACCH khusus dikembangkan untuk anak-anak dengan gangguan spektrum autisme. Metode pengajaran ini dikembangkan di University of North Carolina oleh Dr. Eric Schopler dan Dr. Robert Reichler pada tahun 1960-an. Metode ini memberikan bentuk pembelajaran visual yang terstruktur dan kadang-kadang disebut sebagai Pengajaran Terstruktur.

Beberapa manfaat dari metode TEACCH adalah khusus untuk ASD, memperhitungkan semua ciri khas autisme dan kesulitan setiap anak autisme, dan membuat intervensi khusus untuk kebutuhan setiap anak.

Melalui intervensi terstruktur dan berkesinambungan, metode ini mengadaptasi lingkungan dan memberikan pelatihan komunikasi alternatif. Hal ini juga dapat diimplementasikan bersamaan dengan pendekatan atau terapi lainnya.

Tujuan dari metode TEACCH adalah untuk membantu anak-anak dengan spektrum autisme memiliki pemahaman yang lebih baik tentang realitas dari sudut pandang persepsi dengan menggunakan alat bantu visual.

Penggunaan isyarat visual untuk mengajar membuat pembelajaran lebih mudah diakses. Terutama untuk anak-anak non-verbal. Alat bantu visual menjadikan pembelajaran sebagai alat universal.

Terdapat beberapa prinsip inti yang bergantung pada metode TEACCH dari Pengajaran Terstruktur. Pertama, prinsip organisasi lingkungan fisik/struktur fisik. Prinsip ini menekankan pentingnya lingkungan yang kondusif untuk belajar. Lingkungan harus menarik dan dapat dikelola baik oleh anak-anak autisme. Tata letak lingkungan juga diperhitungkan untuk mengetahui gaya belajar anak ASD dan perbedaan sensoriknya.

Kedua, Urutan kegiatan atau penjadwalan yang dapat diprediksi. Ketika aktivitas dan lingkungan dapat diprediksi, hal ini dapat mengurangi kecemasan. Terutama ketika melibatkan aktivitas yang mengikuti satu sama lain. Setiap rangkaian kegiatan dijelaskan kepada anak ASD melalui penggunaan alat bantu visual.

Ketiga, jadwal visual. Ketika seorang anak ASD mengikuti rutinitas dengan melihat jadwal, tugas yang dikerjakan menjadi tidak membingungkan dan akan mengurangi terjadinya perilaku yang tidak diinginkan. Contohnya, membuat to do list, jadwal garis besar kegiatan, petunjuk langkah demi langkah dalam menyelesaikan tugas, datau timetable.

Keempat, rutinitas dan fleksibilitas. Rutinitas berguna untuk melakukan aktivitas atau tugas sehari-hari dibuat untuk mengurangi kebingungan dan kecemasan.

Kelima, struktur sistem kerja dan aktivitas. Hal ini membuat anak memahami tugas, tetap fokus, dan menyelesaikan tugas secara mandiri. 

Terakhir, aktivitas yang terstruktur secara visual. Instruksi visual memberi tahu anak, apa yang harus dia lakukan, organisasi visual melibatkan penyediaan bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, terorganisir dengan rapi dan stabil.

Dalam pengaplikasian metode TEACCH, peran orang tua juga sangat dibutuhkan sehingga metode ini tidak hanya berpusat pada pembelajaran terstruktur berdasarkan gaya belajar anak, tetapi juga mengajarkan orang tua bagaimana menilai dan menerapkan dukungan individual untuk anak-anak mereka di rumah. (MG/Nadia)

Source: Liputan6.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   

Follow kami juga di sini: 

 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.