Mengenal Sosok Luh Made Suriwati, Penerjemah Bahasa Isyarat Untuk Kepolisian Bali
Sosok Luh Made Suriwati, seorang Juru Bahasa Isyarat untuk komunitas Tuli saat Mapolresta Denpasar gelar konferensi pers.
KamiBijak.com, Hiburan - Sosok Luh Made Suriwati SSi, MSi, MPd, sering kali hadir dalam setiap kegiatan Polda Bali, Polresta Denpasar dan Polsek beserta jajarannya saat melakukan konferensi pers untuk rilis kasus perkara. Ia adalah seorang yang bertugas dalam menerjemahkan bahasa isyarat bagi Komunitas Tuli. Baginya menjadi penerjemah bahasa Isyarat di kepolisian bukanlah hal yang sulit, namun membutuhkan mental yang siap karena berdiri dan diapit oleh polisi.
“Saya pertama tampil jadi penerjemah dan disaksikan banyak orang saat debat Pilgub 2018. Dari sana saya diminta bantuan Polda Bali, Polresta Denpasar bersama jajaran Polsek untuk jadi penerjemah bahasa isyarat, yang sulit adalah mempersiapkan mental,” ujar Suriwati.
Selain penerjemah bahasa isyarat untuk Polda Bali dan jajarannya, Suriwati juga seorang guru di SLB Negeri 2 Denpasar. Meskipun menjadi seorang guru, latar belakang pendidikan Suriwati bukanlah pendidikan keguruan, bahkan ia juga mengatakan tidak berminat untuk menjadi seorang guru dengan mengambil pendidikan S1 dengan jurusan MIPA.
Awal menjalani profesi sebagai seorang guru, Suriwati mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan siswa yang semuanya adalah Rungu dan Wicara, namun seiring dengan perjalanannya ia mulai terbiasa, hingga memiliki sejumlah prestasi seperti juara 1 mewakili Bali. Sebagai guru berprestasi di tingkat nasional pada 2019, di tahun yang sama juga ia mengikuti perlombaan tingkat Asia Tenggara yaitu SEA Creative Camp for Special Education Teacher dan hasilnya pun ia kembali meraih juara 1. Dari sinilah ia semakin giat mendalami bahasa isyarat yang digunakan dalam Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) yang dikeluarkan Kemendikbud.
Suriwati menjelaskan, intinya ketika berbicara dengan orang Tuli harus jelas, wajah berhadapan, tatap muka, serta gerak mulut dan tubuh lainnya juga tegas. Sebab bahasa tubuh juga sebagai pengantar pesan, Bahasa Isyarat hanyalah kesepakatan. Hal yang paling penting adalah gestur saat berbicara. (Faridz/MG)
Sumber: nusabali.com
Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.