Mengintip Berbagai Kebiasaan Perayaan Imlek di Indonesia
Selalu ada kebiasaan khas yang mendampingi setiap perayaan hari raya. Nah, berikut ini berbagai kebiasaan merayakan Imlek.
Kamibijak.com, Hiburan – Hari raya Imlek atau tahun baru dalam penanggalan Tionghoa sudah dekat. Secara internasional, hari raya ini biasa disebut Xin Jia atau Guo Nian yang artinya bulan baru atau lewati bulan. Sedangkan istilah Imlek sendiri diambil dari Bahasa Hokkien yang kemudian digunakan masyakarat Indonesia.
Dalam merayakan Imlek, pasti ada berbagai tradisi yang melekat dengan perayaan tersebut. Apa saja tradisi tersebut?
Yang pertama, serba warna merah. Warna merah dianggap sebagai lambang kekuatan, kesejahteraan, dan membawa keberuntungan. Warna merah juga dipercaya dapat mengusir Nian, makhluk mitologi yang tinggal di gunung atau dasar laut yang diyakini keluar pada musim semi dan dapat mengganggu manusia. Karenanya, maka dalam perayaan Imlek baju serta dekorasi banyak menggunakan warna merah.
Selain itu, warna hitam dan putih juga tidak boleh dikenakan karena dianggap sebagai warna pemakaman dan dipercaya akan membawa sial apabila digunakan saat tahun baru.
Imlek juga merupakan waktu untuk menghabiskan banyak waktu bersama keluarga. Banyak yang memanfaatkan perayaan ini sebagai momen mudik atau silaturahmi.
Selain itu, juga ada perayaan membagi hong bau atau ang pau yang berarti mereka yang sudah berkeluarga memberikan rezeki kepada orang tua dan anak-anaknya.
Selain bersilaturahmi dan mempererat tali persaudaraan dengan keluarga yang masih ada di dunia, Imlek juga merupakan momen berziarah ke makam keluarga serta berdoa di Kelenteng untuk leluhur serta sanak saudara yang telah meninggal dunia. Biasanya juga diikuti dengan memberikan persembahan berupa makanan dan buah-buahan.
Ada juga perayaan makan bersama yang juga penuh makna. Ada perayaan memakan Yu Sheng, hidangan berisi berbagai sayuran, daging, dan ikan mentah yang akan dimakan bersama-sama dalam suatu meja bundar. Sebelum makan, semua orang yang duduk melingkar akan mengaduk makanan tersebut bersama-sama, lalu doa akan dibacakan dengan lantang. Setelahnya, setiap orang akan mengangkat makanannya tinggj-tinggi dengan sumpit. Konon katanya semakin tinggi makanan tersebut diangkut, semakin besar kemungkinan harapan akan terkabul.
Di momen ini juga akan disediakan berbagai kudapan khas, seperti kue mangkok, manisan segi delapan, serta mie.
Saat merayakan Imlek pun, makan bubur menjadi pantangan. Sebab, bubur dianggap sebagai makanan orang sakit dan dipercaya dapat membawa kesialan apabila dimakan saat tahun baru.
Perayaan Imlek juga terasa tak lengkap tanpa ada pertunjukan barongsai dan kembang api. Barongsai sendiri dipercaya dapat membawa keberuntungan serta mengusir roh-roh jahat. Sedangkan pada permainan kembang api dan petasan, dipercaya bahwa meriahnya kembang api dapat mengusir nasib buruk dan roh-roh jahat pada masa sebelumnya. Sedangkan kerasnya suara petasan dianggap dapat mengusir roh jahat. (JN/MG)
#BijakFun
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel
Follow kami juga di sini:
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.
==============
TAG(S): imlek,indonesia,perayaan,perayaan imlek,perayaan imlek di indonesia,imlek di indonesia,hari raya imlek,imlek 2021,perayaan imlek 2021,perayaan imlek indonesia,pernak pernik imlek,perayaan imlek di klenteng,perayaan imlek nasional,perayaan imlek saat pandemi,kamibijak,kami bijak