Merawat Kesehatan Mental Bersama Sylvia: Stres Itu Wajar Asal Tidak Berlebihan!

Mempelajari tentang kesehatan mental sejak dini sangat penting, terutama untuk teman-teman Disabilitas yang sering merasa stres.

7,007  views

Kamibijak.com, Bincang Isyarat – Kekurangan dalam diri kita sendiri terkadang menimbulkan rasa sedih hingga stres yang berujung pada gangguan kesehatan jiwa. Tema yang dibawa oleh KamiBijak #WarasOktober untuk memberitahukan kepada teman-teman, khususnya teman-teman Disabilitas untuk mempelajari tentang kesehatan mental sejak dini. Pengetahuan akan kesehatan mental akan membantu teman-teman untuk lebih mencintai diri sendiri terutama mengatur pikiran, perasaan, dan emosi kita untuk lebih positif.

Webinar kali ini KamiBijak mengundang Sylvia Adriana, seorang guru CSR di salah satu perusahaan swasta bidang pendidikan dan aktivis kesehatan jiwa. Ia bergabung dengan Into The Light yang merupakan sebuah komunitas berbasis orang muda dengan fokus sebagai pusat advokasi, kajian, dan edukasi pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa di Indonesia. 

Selain itu, Sylvia juga merupakan Vice Coordinator Into The Light. Ia dikenal sebagai ‘minority mental health warrior’. Ia menggunakan tersebut sebagai penyemangat diri dalam berjuang untuk keadilan dan kesetaraan kelompok termasuk Disabilitas.

Sylvia memberikan judul dengan merawat jiwa, di balik judul tersebut ini ia ingin berpesan bahwa kesehatan mental ini apakah kita sudah paham atau belum. Oleh karena itu tidak hanya merawat tubuh, tetapi juga merawat kesehatan mental kita. 

“Dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak hal yang memang tidak sesuai dengan keinginan kita dan secara alami kita merespon hal tersebut. Itulah yang bisa menyebabkan stres. Stres itu respon alamiah dari tubuh kita untuk menyikapi hal tersebut sehingga stres itu hal biasa,” ungkap penjelasan Sylvia.

Memang saat ini kita semua paham bahwa semua orang memiliki hambatan, terutama teman-teman Disabilitas. Apalagi dalam akses-akses di wilayah kita yang saat ini masih belum menyediakan akses untuk seperti mobilitas berpindah tempat, melakukan kegiatan sehari-hari, daya ingat, sosialisasi, dan adaptasi dengan lingkungan. Hambatan-hambatan inilah yang bisa memicu stres.  

Stres bukan satu-satunya alasan seseorang mengalami gangguan kejiwaan sehingga bukan tekanan atau stres yang membunuh kita, tetapi bagaimana cara kita untuk memberikan reaksi pada hal tersebut. Kesehatan jiwa terkadang tidak kelihatan sakitnya dibandingkan fisik, maka kita perlu menyayangi dan mengenal diri kita.

Oleh karena itu, lakukanlah self care merawat diri kita di tengah kesibukan kita. Ketika kita sudah lelah dapat istirahat dan berusaha untuk tidak mengorbankan diri sendiri. Kita perlu untuk maintenance kesehatan fisik kita karena apa yang terjadi di pikiran akan berpengaruh kepada tubuh kita. Kita bisa melakukan relaksasi lewat yoga, senam, atau latihan lainnya.

“Kita harus stop untuk bilang kasian banget ya kamu atau hebat ya kamu walaupun Tuli, Buta, dan lain-lain. Baik Tuli, Buta, dan kekurangan lainnya mereka tetaplah sama dengan kita dan tidak perlu dikasihani. Stop untuk bersimpati, mulailah dengan empati,” tutup Sylvia. (LEAS/MG)

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=DjLhRe2N1ck  


#BincangIsyarat
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel 

Follow kami juga di sini: 
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom 
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram 
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook 

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.

==============
TAG(S): #WarasOktober,kesehatan mental,edukasi kesehatan mental,webinar kesehatan mental,penyebab stres,cara menghindari stres,webinar kesehatan,sylvia adriana,into the light,disabilitas,penyandang disabilitas,kamibijak,kami bijak